REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika seorang Muslim bermunajat dan menghaturkan doa kepada Allah SWT, maka sesungguhnya dia berharap doanya terkabul. Namun ketika doa yang senantiasa dipanjatkan jarang mustajab, apa yang salah?
Rasulullah SAW mengingatkan betapa pentingnya bagi seorang Muslim untuk senantiasa menjunjung tinggi prinsip amar makruf nahi munkar. Nabi Muhammad SAW bersabda,
عن حذيفة بن اليمان رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: وَالَّذِي نَفسِي بِيَدِه، لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعرُوف، وَلَتَنهَوُنَّ عَنِ المُنْكَر؛ أَو لَيُوشِكَنَّ االله أَن يَبْعَثَ عَلَيكُم عِقَاباً مِنْه، ثُمَّ تَدعُونَه فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُم
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian benar-benar mengajak kepada yang makruf dan benar-benar mencegah dari yang munkar atau jika tidak, niscaya Allah akan mengirimkan hukuman/siksa kepada kalian sebab keengganan kalian tersebut, kemudian kalian berdoa kepada-Nya namun doa kalian tidak lagi dikabulkan.” (HR Tirmidzi).
Hadits Nabi Muhammad SAW ini kembali menegaskan akan kewajiban setiap Muslim untuk mengajak orang lain, dirinya sendiri, serta keluarganya kepada kebaikan dan mencegah perbuatan yang buruk.
Dilansir di laman Muhammadiyah, hukum wajib melaksanakan amar makruf nahi munkar tersebut tercermin pada ancaman yang dikemukaka Nabi Muhammad SAW. Yakni bagi orang-orang yang tidak melakukan amar makruf nahi munkar tersebut, yaitu akan diberi hukuman/siksa atas keengganannya dan juga pada saat itu doa yang dia panjatkan tidak akan dikabulkan lagi oleh Allah SWT. Hadits ini seiring dengan firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 110:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Yang artinya, "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki
Ayat ini memerintahkan agar ada sebagian dari golongan kaum Muslimin untuk menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.
Dengan hadits riwayat Hudzaifah tersebut, kata waltakun minkum yang artinya, “hendaknya sebagian dari kamu sekalian menjadi” dipahami dengan waltakun kullun minkum yang artinya “hendaknya setiap kamu sekalian menjadi” (lihat Tafsir ibn Katsir, 2: 91).
Anjuran berdoa...