Kamis 25 Jan 2024 00:08 WIB

Presiden Jokowi Diharapkan Perhatikan Prinsip Etika dan Moralitas

Keberpihakan Presiden yang begitu gamblang, bisa dijadikan contoh oleh pejabat lain.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (24/1/2024).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (24/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Guru besar ilmu politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), harus lebih mempertimbangkan aspek moralitas dan etika sebagai presiden sebelum bertindak terlalu jauh mengerahkan dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Memang, menurut Asrinaldi tidak ada aturan yang melarang presiden berpihak dan memberikan dukungan ke salah satu pasangan calon.

"Tapi di atas aturan itu kan ada moral dan etika yang menuntunnya agar tetap netral," kata Asrinaldi, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga

Asrinaldi menilai dengan keberpihakan Presiden yang begitu gamblang, sudah menjadi contoh bagi pejabat-pejabat lain di bawahnya dari tingkat menteri sampai kepala daerah yang juga secara terang-terangan ikut mendukung dan berkampanye mendukung paslon. 

"Susah mengatakan pejabat itu netral. Presiden saja seperti itu apalagi di bawahnya. Sudah pas yang dibilang Mahfud, baiknya mundur saja. Ini pelajaran buat presiden dan menteri-menteri yang lain," ucap Asrinaldi.