REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Rabu (24/1/2024) mengatakan bahwa Tel Aviv akan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza sampai para sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan seluruhnya.
Berbicara menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Katz menyebut serangan Gaza sebagai perang yang diperlukan melawan Hamas dan poros Iran.
"Kami tidak akan berhenti sampai semua sandera kami dibebaskan dan kemampuan militer dan sipil Hamas dilucuti, di Gaza dan di mana pun," tambahnya di platform X.
Cameron tiba di Israel pada Rabu sebagai bagian dari tur Timur Tengah yang mencakup Tepi Barat, Qatar dan Turki untuk mendorong jeda kemanusiaan segera dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 25.700 orang. Sekitar 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas tersebut. Hampir 136 sandera diyakini ditahan oleh Hamas.
Menurut PBB, serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.