Rabu 24 Jan 2024 23:32 WIB

Baznas Gelar Pelatihan Guru Pengajar Alquran Isyarat di Yogyakarta

Kemampuan penyandang disabilitas dalam membaca Alquran masih rendah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
BAZNAS RI Kick Off Program ToT Pengajar Al-Quran Isyarat di 34 Provinsi se-Indonesia, yang diselenggarakan di Yogyakarta, Rabu (24/1/2023).
Foto: Dok Baznas RI
BAZNAS RI Kick Off Program ToT Pengajar Al-Quran Isyarat di 34 Provinsi se-Indonesia, yang diselenggarakan di Yogyakarta, Rabu (24/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melakukan kick off program Traning of Trainer (ToT) Pengajar Alquran isyarat bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara. Program ToT dilaksanakan di 34 provinsi se-Indonesia dengan total 1.020 trainer.

Kick off Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara tersebut diselenggarakan di Yogyakarta, Rabu (24/1/2023).

Baca Juga

"Ini merupakan bentuk dukungan Baznas RI kepada para penyandang disabilitas sensorik, dan memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk memahami agama mereka dengan menyediakan pengajar Alquran isyarat," ujar Ketua BAZNAS RI Prof Noor Achmad dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (24/1/2024).

Menurut Kiai Noor, kemampuan penyandang disabilitas dalam membaca Alquran masih rendah. Untuk itu, Baznas ingin mempersiapkan pengajar yang kompeten sehingga penyandang disabilitas sensorik pun memperoleh akses untuk pendidikan Alquran.

“Perlu diketahui juga bahwa Indonesia merupakan negara satu-satunya yang menyusun panduan Alquran isyarat lengkap dengan harakatnya,” ucap Kiai Noor.

Kiai Noor mengatakan, program ini berlangsung selama tahun 2024, dengan target per-tahunnya menghasilkan sebanyak 1.020 pengajar se-Indonesia dan akan terus berlanjut.

"Program ini bisa diikuti oleh lembaga/yayasan/komunitas yang fokus dalam bidang pendidikan agama Islam, dan ada juga dari mitra Sedekah Konsumen Alfamart,” tambahnya.

Pelatihan di tingkat Provinsi DIY ini diikuti oleh 30 orang yang berasal dari guru madrasah inklusi, guru Pelajaran Agama Islam (PAI) Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas difabel di universitas dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).

Kiai Noor menjelaskan, program ini merupakan bukti dedikasi Baznas untuk memberikan dampak positif dalam kehidupan semua warga Indonesia, memastikan pendidikan agama dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang kemampuan fisik.

"Pada program ini, Baznas juga akan membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengajar Alquran isyarat," tambahnya.

Kiai Noor berharap, program ini dapat mencetak lebih banyak pengajar yang dapat mengajar Alquran isyarat, dan memiliki pemahaman yang kuat tentang cara mengajar dengan efektif kepada penyandang disabilitas sensorik.

Branch Corporate Communication Spesialist Alfamart Eko Mujianto, menyampaikan apresiasi kepada Baznas yang telah memulai program ToT pengajar Alquran isyarat di seluruh Indonesia.

“Ini merupakan program yang mulia, bagaimana Baznas berupaya memberikan hak yang sama bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara untuk bisa membaca Alqur’an isyarat. Kami juga merasa bangga karena mitra Sedekah Konsumen Alfamart dapat menjadi bagian dalam misi kebaikan ini,” kata Eko.

Turut hadir Ketua Baznas Prof KH Noor Achmad, Deputi Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Imdadun Rahmat, Ketua Baznas DIY Puji Astuti, serta Branch Corporate Communication Spesialist Alfamart Eko Mujianto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement