REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah, para peneliti di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Jeddah telah mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab untuk reproduksi jenis malaria yang paling berbahaya.
Para peneliti telah menemukan, bahwa gen PfAP2-MRP bertanggung jawab atas multiplikasi parasit malaria Plasmodium falciparum di dalam sel darah merah.
Dengan mengganggu fungsi gen ini, parasit menghentikan perbanyakan mereka yang biasa, sehingga mengurangi gejala penyakit dan membatasi penyebarannya.
Dr Ashraf Dada, kepala departemen patologi dan kedokteran laboratorium di KFSHRC di Jeddah dan peneliti utama, mengatakan, penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan obat yang lebih efektif untuk mengobati malaria Plasmodium falciparum, yang dianggap paling berbahaya di antara rekan-rekannya.