Kamis 25 Jan 2024 08:54 WIB

Perajin Anyaman Bambu Majalengka Mengeluh Sepi Orderan dari Berbagai Daerah

Milenial tidak mau meneruskan usaha pembuatan anyaman bambu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Perajin anyaman bambu (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Perajin anyaman bambu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Masyarakat Desa Nanggerang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, mayoritas menjadi perajin anyaman bambu. Bahkan, sejumlah warga khususnya kaum perempuan, menjadikan produk anyaman sebagai sumber pekerjaan dan penghasilan sehari – hari.

Salah seorang perajin anyaman bambu, Aminah (50), mengatakan, selama ini membuat berbagai produk anyaman bambu, seperti boboko (bakul) dan hihid (kipas dari bambu). Hal itu dilakukannya sebagai salah satu tradisi di keluarganya sejak dulu.

Baca Juga

‘’Saya merupakan generasi keempat yang menjadikan anyaman bambu sebagai penghasilan pendapatan sehari-hari,’’ kata Aminah.

Namun, kata Aminah, belakangan ini para perajin anyaman bambu mengeluhkan minimnya pangsa pasar atau pesanan dari berbagai daerah. Kondisi itu tidak seperti di tahun 90-an hingga 2000 silam. Banyaknya produk anyaman baru dari berbagai bahan plastik dan lainnya disinyalir menjadi penyebab minimnya penjualan produk andalan warga setempat.

Selain itu, kata dia, tidak adanya regenerasi penerus dari anak muda. Pasalnya, kebanyakan setelah lulus sekolah banyak di antara mereka yang mau mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dengan menjadi buruh pabrik hingga ke luar kota.

‘’Saya khawatir dengan profesi mengayam ini tidak ada regenerasi penerus. Karena anak-anak muda sekarang tidak mau tahu dengan anyaman. Untuk itu saya minta Bapak Pj Bupati untuk menjadikannya sebagai mulok atau ekstakurikuler di setiap sekolah,’’ katanya. 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mendorong produk unggulan berupa anyaman bambu agar bisa bangkit dan tetap bertahan dengan perkembangan jaman. Sentra pembuatan produk itu tersebar di sejumlah wilayah, seperti Leuwimunding, Palasah dan Rajagaluh.

Hal tersebut dikatakan Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, saat mengadakan kunjungan ke Desa Naggerang, Kecamatan Leuwimunding, Rabu ( 24/1/2024).

Menurut Dedi, para pengrajin tersebut akan dibina oleh Disperdangin, baik permodalan, pembinaan serta pemasaran melalui kegiatan dan event lokal dan nasional.

‘’Nantinya hasil pengrajin tersebut kita bantu dalam pemasaranya, baik itu sebagai cinderamata bagi yang berkunjung ke Majalengka atau kita ikutsertakan dalam pameran–pameran yang ada di tingkat lokal maupun nasional,’’ kata Dedi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement