REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan seorang Presiden boleh berkampanye dan memihak dalam pemilu. Dia mengaku tak kaget dengan adanya pernyataan Jokowi tersebut.
"Sudah diprediksi lama," kata Hasto di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (24/1/2024) malam.
Ia mengatakan pernyataan Jokowi tersebut justru mendapat sentimen negatif dari masyarakat yang mendambakan pemilu adil, dan yang menginginkan agar pemilu memberi perlindungan bagi semua tanpa membedakan. Ia pun mengimbau agar sebaiknya seorang kepala negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Memastikan agar kedaulatan rakyat betul-betul dikedepankan dengan memilih pemimpin yang memiliki gagasan, komitmen kerakyatan, keberpihakan pada wong cilik, dan mampu bertanggung jawab pada lebih dari 270 juta rakyat Indonesia sehingga kekuasaan bukan dikedepankan, melainkan ide gagasan dan track record dari pemimpin itu yang seharusnya dapat diangkat oleh pemimpin nasional kita," ucapnya.
PDIP berharap agar Presiden Jokowi dapat menjalankan legacy-nya sebagai pemimpin. Menurutnya keberhasilan seorang pemimpin itu juga diukur bagaimana menyiapkan succesornya melalui suatu proses yang demokratis dan akuntabel.
Saat ditanya bagaimana respons Megawati, ini jawaban Hasto...