Kamis 25 Jan 2024 11:26 WIB

Serang Kamp Pengungsi, Israel Dihujani Kecaman

Sembilan warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka dalam serangan ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Relawan Lembaga Kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) mendistribusikan paket bantuan kemanusiaan ke pengungsi di wilayah Jalur Gaza Selatan.
Foto: dokpri
Relawan Lembaga Kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) mendistribusikan paket bantuan kemanusiaan ke pengungsi di wilayah Jalur Gaza Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Vedant Patel, mengatakan Washington prihatin pada serangan Israel ke pusat pelatihan PBB yang menampung pengungsi di Khan Younis, Gaza. Ia mengulang seruan AS yang meminta Israel melindungi warga sipil, pekerja kemanusiaan, dan fasilitas bantuan.

"Kami menyesalkan serangan hari ini ke pusat pelatihan PBB di Khan Younis," kata Patel dalam konferensi pers, Kamis (25/1/2024). Ia menyebut serangan itu "sangat memprihatinkan." Direktur lembaga bantuan untuk pengungsi PBB di Palestina (UNRWA) mengatakan sembilan warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka saat dua peluru tank menghantam gedung yang menampung sekitar 800 orang di selatan Jalur Gaza.

Baca Juga

"Warga sipil harus dilindungi dan sifat terlindungi fasilitas PBB harus dihormati, dan pekerja kemanusiaan harus dilindungi sehingga mereka dapat terus memberikan bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa ke warga sipil yang sangat mereka butuhkan," kata Patel.

Di media sosial, kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pusat pelatihan vokasi PBB di Khan Younis merupakan fasilitas terbesar UNRWA yang menampung lebih dari 30 ribu pengungsi. Ia menambahkan, kompleks ini merupakan fasilitas UNRWA yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel seperti yang dilakukan untuk semua fasilitas UNRWA.