Kamis 25 Jan 2024 12:03 WIB

Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Fasilitas Penampungan Pengungsi PBB di Gaza

Terdapat sekitar 30 ribu orang yang berada di lokasi tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Pemandangan kamp tenda sementara tempat tinggal warga Palestina yang mengungsi akibat serangan darat Israel di Jalur Gaza, di Rafah, pada Selasa, 23 Januari 2024.
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Pemandangan kamp tenda sementara tempat tinggal warga Palestina yang mengungsi akibat serangan darat Israel di Jalur Gaza, di Rafah, pada Selasa, 23 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke fasilitas penampungan PBB di Khan Younis, Jalur Gaza. Serangan tersebut dilaporkan membunuh sedikitnya sembilan orang dan melukai lebih dari 70 lainnya.

“Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel terhadap fasilitas penampungan PBB di Khan Younis, Gaza, yang telah memakan korban jiwa. Serangan tersebut menambah daftar pelanggaran yang terus dilakukan Israel terhadap hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat akun X resminya, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini juga turut mengutuk serangan Israel fasilitas vokasi PBB yang menampung warga Palestina di Khan Younis. “Sekali lagi pengabaian mencolok aturan dasar perang,” kata Lazzarini, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA, Rabu (24/1/2024) lalu.

“Kompleks tersebut adalah fasilitas PBB yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada Pemerintah Israel seperti yang kami lakukan pada semua fasilitas kami,” ungkap Lazzarini. Ia mengungkapkan, terdapat sekitar 30 ribu orang yang berada di lokasi tersebut.

Oleh sebab itu, dia memperkirakan jumlah korban meninggal akibat serangan Israel bisa meningkat. Direktur Urusan UNRWA di Jalur Gaza, Tom White, mengatakan, tim UNRWA dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berusaha menuju pusat pelatihan vokasi PBB di Khan Younis. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus turut mengecam serangan ke fasilitas yang menampung warga Gaza tersebut. “Belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai,” kata Ghebreyesus.

Saat ini pertempuran masih berlangsung di Gaza. Konfrontasi sengit berlangsung di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. Sejauh ini lebih dari 25.700 warga Gaza telah terbunuh akibat agresi Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023. Sementara korban luka melampaui 63.700 orang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement