REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjuangan Timnas Indonesia di babak penyisihan Piala Asia 2023 berakhir semalam. Penampilan tim asuhan Shin Tae-yong yang merupakan rata-rata pemain paling muda dinilai sudah cukup baik.
Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan kepada Republika.co.id, Kamis (25/1/2024) mengatakan, Skuad Garuda secara umum sudah bermain baik. Sudah maksimal dengan materi yang ada. Tapi Pekerjaan Rumah (PR) nya masih pada detail-detail kecil di sisi pertahanan yang justru jadi pembeda. Misalnya dua dari tiga gol Jepang semalam tidak seharusnya terjadi.
"Sudah maksimal, walau sejujurnya target STY untuk dapat empat poin meleset. Ya semoga aja hari ini partai Oman vs Kyrgistan sesuai harapan, jadi kita bisa lolos ke 16 besar."
Mengenai strategi dijadikannya Elkan Baggot sebagai penyerang, Bung Yuke mengungkapkan, pemain Ipswich Town itu memang sudah disiapkan sebagai rencana darurat.
"Striker emergency istilahnya. Karena stok striker yang ada tidak dalam kondisi siap semua. Misal Dimas tidak bugar, Sananta ada keluhan di pinggang, Dendy tidak perform, Hokky belum cukup mumpuni. Jadi yang tersisa tinggal Struick," ujarnya.
"Nah, Jepang itu, kalo berkaca vs Irak, kurangnya di bola-bola atas. Itulah yg coba kita manfaatkan dengan memasukan Elkan sebagai striker, berharap ada bola-bola lemparan atau lob ke pertahanan Jepang. Dan, berhasil dapat 1 gol dari skema itu (Sandy Walsh lepas dari pengawalan), karena fokus lawan tertuju ke Elkan," kata Bung Yuke.