Kamis 25 Jan 2024 16:27 WIB

Rupiah Anjlok, Tembus Level Rp 15.800 per Dolar AS

Rupiah merosot 113 poin atau 0,72 persen menjadi Rp 15.826 per dolar AS.

Petugas menghitung uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis ditutup anjlok tertekan kinerja dolar AS yang menguat karena ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) memudar. Pada penutupan perdagangan Kamis, rupiah merosot 113 poin atau 0,72 persen menjadi Rp 15.826 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.713 per dolar AS.

"Rupiah melemah pada hari ini ditekan oleh kinerja mata uang dolar AS. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang memudar masih menjadi tajuk utamanya," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada ANTARA di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Taufan menuturkan beberapa komentar hawkish para pejabat bank sentral AS atau The Fed beberapa waktu terakhir menandakan bahwa pelaku pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed. Dari sisi data, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur AS yang rilis lebih kuat dari perkiraan mengindikasikan bahwa ekonomi Amerika Serikat (AS) sedang menuju ke arah soft landing.

Data ekonomi AS pada Rabu menunjukkan Indeks Pembelian Manajer (IMP) Gabungan Global S&P AS untuk bulan Januari mengisyaratkan kenaikan tercepat dalam aktivitas bisnis sejak Juni 2023, berada di 52,3 versus 50,9 sebelumnya, mengalahkan ekspektasi pasar.

Sementara itu, IMP Jasa naik menjadi 52,9 di bulan Januari dari 51,4 di bulan Desember. Angka manufaktur tumbuh menjadi 50,3 dari 47,9 pada pembacaan sebelumnya. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis turun ke posisi Rp 15.767 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.719 per dolar AS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement