Kamis 25 Jan 2024 18:25 WIB

Panduan Calon Jamaah Haji Memahami Perbedaan Haji Plus dan Haji Reguler

Kedua bentuk haji ini memiliki karakteristik unik dan memenuhi kebutuhan jamaah haji.

Jamaah melakukan tawaf di depan Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Jamaah melakukan tawaf di depan Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengadakan ibadah haji adalah salah satu impian besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Haji adalah kewajiban agama yang dijalankan sekali seumur hidup, dan banyak orang yang berencana untuk menjalani ibadah suci ini merasa perlu untuk memahami perbedaan antara dua jenis utama haji, yaitu Haji Plus dan Haji Reguler.

Kedua bentuk haji ini memiliki karakteristik unik dan memenuhi kebutuhan jamaah haji dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi calon jamaah haji untuk memahami perbedaan ini sebelum membuat pilihan. Jika Anda berminat untuk menggunakan paket haji plus, ada Hayatun Tour yang bisa dijadikan pilihan.

Baca Juga

Haji Reguler mengikuti langkah sunnah dengan tertib

Haji Reguler, atau yang sering disebut sebagai Haji Khusus, adalah bentuk haji yang mengikuti langkah-langkah ibadah haji sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan dalam Alquran dan Hadist. Calon jamaah haji yang memilih Haji Reguler akan menjalani serangkaian ritual seperti thawaf, sa'i, wukuf di Arafah, dan lempar jumrah. Semua langkah ini mengikuti tradisi yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW, dan calon jamaah haji akan berada dalam kelompok yang dipandu oleh lembaga resmi pemerintah atau badan amil zakat.

Haji Reguler menawarkan kesempatan bagi calon jamaah untuk merasakan kebersamaan dan solidaritas dengan sesama muslim dari berbagai belahan dunia. Kelompok-kelompok ini sering kali berangkat bersama-sama dan mengikuti prosesi haji yang sama, memperkuat rasa persaudaraan dalam agama Islam.

Keuntungan utama Haji Reguler adalah kepatuhan terhadap sunnah dan tata cara ibadah yang telah ditetapkan secara ketat. Selain itu, calon jamaah tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan yang mungkin timbul selama perjalanan, karena semua fasilitas dan pengeluaran telah diatur oleh lembaga penyelenggara. Namun, kekurangan dari Haji Reguler adalah adanya kepadatan dalam pelaksanaan ibadah, terutama di tempat-tempat suci seperti Masjidil Haram dan Arafah.

Haji Plus menikmati kenikmatan dan kenyamanan tambahan

Di sisi lain, Haji Plus menawarkan pengalaman yang lebih nyaman dan eksklusif bagi calon jamaah haji. Haji Plus seringkali diorganisir oleh agen perjalanan haji swasta atau lembaga yang memiliki paket yang mencakup fasilitas tambahan di luar ibadah haji inti. Calon jamaah Haji Plus akan mendapatkan kemudahan seperti akomodasi hotel bintang lima, transportasi pribadi, dan pelayanan khusus selama perjalanan.

Salah satu keunggulan utama Haji Plus adalah kenyamanan yang diberikan kepada jamaah haji. Dengan akomodasi yang lebih baik dan fasilitas mewah, calon jamaah dapat menjalani ibadah dengan lebih tenang dan fokus. Selain itu, kelompok-kelompok Haji Plus sering kali lebih kecil, memberikan pengalaman yang lebih personal dan santai dalam menjalani ritual-ritual haji.

Namun, perlu diingat bahwa kenyamanan dan fasilitas tambahan dalam Haji Plus datang dengan biaya tambahan yang signifikan. Calon jamaah perlu bersiap untuk membayar lebih untuk pengalaman yang lebih eksklusif ini. Selain itu, beberapa kritikus menilai bahwa fokus pada kenyamanan dalam Haji Plus dapat mengurangi esensi dari ibadah haji itu sendiri.

Pertimbangan penting memilih antara Haji Plus dan Haji Reguler

Bagi calon jamaah haji, memilih antara Haji Plus dan Haji Reguler adalah keputusan yang memerlukan pertimbangan matang. Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan termasuk tingkat kenyamanan yang diinginkan, tingkat kepatuhan terhadap tata cara sunnah, dan tentu saja, anggaran yang tersedia.

Penting untuk diingat bahwa baik Haji Plus maupun Haji Reguler memiliki nilai ibadah yang sama. Keputusan ini seharusnya tidak hanya didasarkan pada kenyamanan atau eksklusivitas, tetapi juga pada niat yang tulus untuk melaksanakan ibadah haji dengan sungguh-sungguh.

Dalam menjalani proses haji, kesadaran akan esensi ibadah dan niat yang murni adalah kunci utama. Sebagai calon jamaah haji, penting untuk merenungkan makna dari setiap langkah yang diambil, terlepas dari jenis haji yang dipilih. Masing-masing memiliki nilai dan keunikan tersendiri, dan yang terpenting adalah bagaimana ibadah tersebut dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement