REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Awal tahun yang bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu menjadi langkah kemajuan di sektor ekonomi, panel diskusi investortrust economic outlook 2024 menghadirkan sejumlah panelis yang menjadi narasumber Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, Chief Investment Officer PT BRI Manajemen Investasi Herman Tjahjadi, dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah.
Pertemuan membahas sejumlah peluang dan juga tantangan yang dihadapi oleh para pelaku industri di Indonesia di tahun 2024.
Pemilu tahun ini akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi RI 2024. Sejumlah sektor akan terdampak sangat positif. Diperkirakan akan mendobrak sekitar 0,15% sampai 0,2% dari baseline pertumbuhan ekonomi ujar Wakil Ketua Umum Koordinasi Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani.
Sektor yang paling terdampak positif pada Pemilu 2024 adalah perhotelan serta transportasi.
Kendati demikian, Shinta menilai pertumbuhan ekonomi sektor tersebut bergantung pada kecepatan dan ketepatan pemerintah dalam merealisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran belanja untuk Pemilu 2024 sebesar Rp 179 triliun.
Para panelis yang hadir sepakat bahwa Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang baik. data historis pertumbuhan rata-rata sebesar 5% serta surplus perdagangan yang tercatat selama 44 bulan secara berturut-turut, plus tingkat inflasi yang rendah menjadi daya dukung potensi pertumbuhan.