REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik, Zaenal Budiono, menilai pidato Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, memberi gambaran jelas tentang visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat, maju, dan berperan aktif di dunia.
Hal ini disampaikan Zaenal menanggapi pidato politik AHY yang disiarkan serentak di empat stasiun televisi nasional. Menurutnya, pidato yang berjudul ‘Indonesia Kuat, Maju & Makin Berperan di Dunia’ ini menekankan pentingnya memperkuat sektor pertahanan dan keamanan nasional.
“Ini adalah langkah strategis yang sangat penting, mengingat tantangan global yang semakin kompleks, termasuk isu-isu geopolitik dan ekonomi,” kata Zaenal, dalam siaran pers, Kamis (25/1/2024).
Menurut Zaenal, yang juga konsultan sejumlah lembaga multinasional di wilayah ASEAN, pidato ini menekankan pentingnya memperkuat sektor pertahanan dan keamanan nasional. Ini adalah langkah strategis yang sangat penting, mengingat tantangan global yang semakin kompleks, termasuk isu-isu geopolitik dan ekonomi.
“AHY mengakui bahwa dalam menghadapi tantangan global, Indonesia harus memiliki posisi yang jelas dan strategi yang matang. Ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang dinamika global saat ini dan bagaimana Indonesia harus menempatkan dirinya,” kata Zaenal.
Lebih lanjut, kata Zaenal lagi, pidato ini menyoroti komitmen untuk mengembangkan diplomasi dan kerjasama internasional. Konsep "Million Friends Zero Enemy" yang ditekankan AHY mencerminkan pendekatan yang inklusif dan terbuka dalam hubungan internasional, yang sangat penting dalam era globalisasi saat ini. Pendekatan ini bukan hanya akan membantu Indonesia dalam memperkuat posisinya di tingkat internasional, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan demokrasi nasional.”
Namun, Zaenal yang juga dosen di Universitas Al Azhar Jakarta, mengkritisi, bahwa tantangan terbesar yang dihadapi AHY dan Partai Demokrat adalah menerjemahkan visi dan misi ini menjadi aksi nyata. Membangun kapasitas pertahanan yang berkelas dunia dan memperkuat diplomasi internasional adalah tugas yang tidak ringan. Ini membutuhkan komitmen, sumber daya, dan terutama konsistensi dalam pelaksanaannya. Lebih dari itu, untuk mewujudkannya Demokrat harus menjadi bagian dari pemerintahan.
“Kesuksesan akan tergantung pada seberapa baik pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mewujudkan visi ini. Ini juga akan menjadi ujian bagi kebijakan-kebijakan internal yang akan menentukan seberapa efektif Indonesia dapat berperan di panggung internasional,” kata Zaenal.
Kritik yang konstruktif dan pandangan yang optimistis terhadap masa depan Indonesia, seperti yang ditunjukkan dalam pidato ini, adalah langkah awal yang baik. Namun, langkah selanjutnya yang lebih penting adalah implementasi yang konsisten dan efektif dari visi tersebut. “Indonesia memiliki potensi yang besar, dan dengan kepemimpinan yang tepat, negara ini bisa menjadi kekuatan yang tidak hanya kuat dan maju, tetapi juga memiliki peran penting dan positif di dunia,” kata Zaenal.