REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Budiman Sudjatmiko merespons isu soal foto beras Bulog dengan stiker pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut dua Prabowo-Gibran, yang viral di media sosial X (Twitter). Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu mengimbau hal seperti itu dilaporkan saja kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Ya, silakan diusut saja kalau ada yang kayak begitu ya,” kata Budiman, Kamis (25/1/2024).
Budiman mengeklaim TKN tidak pernah menginstruksikan hal seperti itu. Namun, jika ada temuan, kata dia, bisa dilaporkan kepada Bawaslu untuk diusut.
“Kami di TKN tidak pernah menginstruksikan seperti itu. Kadang-kadang kreativitas orang-orang yang mendukung di bawah ya di luar kontrol. Makanya, jika ada temuan begitu, enggak ada masalah (dilaporkan ke Bawaslu),” kata Budiman.
Ditanya apakah isu tersebut merupakan fitnah, Budiman enggan langsung mengambil kesimpulan. “Enggak, kita enggak mau mendahului. Dilacak saja, diusut ya. Tapi, kita sudah biasa difitnah seperti itu,” ujar dia.
Budiman pun sempat menyinggung soal isu surat suara di Taiwan yang sudah dicoblos. “Beberapa juga hal yang ditemukan, pencoblosan di Taiwan, yang sudah dicoblos nomor tiga begitu ya. Seperti itu diserahkan ke Bawaslu,” kata dia.
Cawapres Gibran Rakabuming Raka juga menanggapi saat ditanya soal isu beras Bulog dengan stiker Prabowo-Gibran itu. Ia menanyakan hal itu ditemukan di mana. “Kasih tahu saya lokasinya di mana, nanti saya samperin,” katanya, Kamis (25/1/2024).
Gibran mengaku tidak ada instruksi untuk bagi-bagi beras. “Enggak (ada instruksi), kan enggak boleh bagi beras. Nanti saya tidak lanjuti ya,” ujar dia.