Jumat 26 Jan 2024 13:33 WIB

SBY Akui Demokrat tidak Bisa Berbuat Banyak di Luar Pemerintahan

SBY mengaku di masa pemerintahannya telah mengangkat 1,1 juta honorer jadi ASN.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
SBY sambangi para caleg di Sragen, Jumat (1/12/2023)
Foto: Republika/Alfian Choir
SBY sambangi para caleg di Sragen, Jumat (1/12/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali 'turun gunung' mengkampanyekan partainya di Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (25/1/2024) malam. Ketua Majelis Tinggi Demokrat itu mengajak seluruh caleg partainya untuk memaksimalkan waktu tiga pekan tersisa agar bisa meraih kemenangan.

"Untuk Caleg gaspol. Lebih baik kurang tidur sekarang, lebih baik lelah sekarang, daripada nanti tidak bisa tidur karena hasilnya kurang baik," kata SBY, Kamis.

Baca Juga

Malang merupakan daerah ke-45 yang didatanginya selama tujuh pekan berkampanye. SBY menegaskan dirinya akan all out untuk bisa meraih suara sebanyak-banyaknya di Jawa Timur.

"Saya ingin berjuang demi Indonesia, demi Demokrat yang ingin berjuang untuk kesejahteraan rakyat. Karena keberhasilan Demokrat berarti keberhasilan rakyat," ujar SBY.

SBY mengaku, tagline 'Demokrat untuk Mensejahterakan Masyarakat' bukan omong kosong. Ia pun mengenang masa pemerintahannya yang disebut selalu memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.

"Demokrat tidak hanya berjanji tapi sudah memberi bukti. Dulu saya memimpin pemerintahan, prioritas saya adalah meningkatkan kesejahteraan. Ke depan sama, tujuannya sama," ucap SBY.

SBY pun memaparkan program-program yang sudah dirasakan rakyat saat dirinya memimpin Indonesia dari masa krisis hingga Indonesia keluar dari kesulitan. Dimana saat itu ada lebih dari satu juta guru honorer yang diangkat menjadi PNS.

"Saat Demokrat ada di pemerintahan itu sudah dibuktikan. Dulu kita angkat guru honorer dan pegawai honorer sebanyak 1,1 juta orang menjadi PNS atau ASN," kata SBY.

SBY mengakui, 10 tahun di luar pemerintahan, Demokrat tidak bisa berbuat banyak membantu kepentingan rakyat. Maka dari itu, ia berambisi Demokrat bisa kembali ke pemerintahan agar bisa mendengar keinginan rakyat dan mencarikan solusinya.

"Kita sampaikan rekomendasi, saran, untuk presiden, untuk pemerintah. Sampaikan kritik kalau kebijakannya tidak tepat, tidak pro rakyat. Oleh karena itu kita berikhtiar agar 5 tahun ke depan Demokrat kembali ke pemerintahan. Caranya kita telah mengusung Bapak Prabowo Subianto," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement