Jumat 26 Jan 2024 15:38 WIB

Hotman Duga Ada Oknum Ingin Bisnis Hiburan Tutup

Kenaikan pajak hiburan dinilai tidak disosialisasikan secara baik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengacara - Hotman Paris
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengacara - Hotman Paris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara kondang Hotman Paris menolak adanya kenaikan pajak hiburan. Bahkan ia mensinyalir adanya oknum tertentu yang berusaha ingin menutup bisnis hiburan.

"Jadi memang peraturan ini tidak masuk di akal, ada oknum tertentu yang berambisi entah karena apa, bisnis ini tutup," kata Hotman usai melaporkan keresahannya ke Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (26/1/2024).

Baca Juga

Hotman juga mengatakan apabila bisnis hiburan ini gulung tikar, justru akan banyak dampak ekonomi ke masyarakat dan pemerintah daerah. Ia mencontohkan di Bali, jika bisnis club Bali ditutup, maka akan menggerus jumlah wisatawan asing.

"Padahal masyarakat Bali akan ngamuk kalau sampai bisnis club di Bali tutup, itu ribuan turis kalau malam emang tidur? ya kan ke club," kata Hotman.

Hotman mengatakan kenaikan pajak hiburan tidak disosialisasikan secara baik. Hal ini akan berdampak pada perekonomian negara terutama dari sektor pariwisata.

"Ini sektor pariwisata dan UMKM begitu banyak. Kebijakan ini membahayakan perekonomian penduduk," kata Hotman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement