REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara kondang Hotman Paris menolak adanya kenaikan pajak hiburan. Bahkan ia mensinyalir adanya oknum tertentu yang berusaha ingin menutup bisnis hiburan.
"Jadi memang peraturan ini tidak masuk di akal, ada oknum tertentu yang berambisi entah karena apa, bisnis ini tutup," kata Hotman usai melaporkan keresahannya ke Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (26/1/2024).
Hotman juga mengatakan apabila bisnis hiburan ini gulung tikar, justru akan banyak dampak ekonomi ke masyarakat dan pemerintah daerah. Ia mencontohkan di Bali, jika bisnis club Bali ditutup, maka akan menggerus jumlah wisatawan asing.
"Padahal masyarakat Bali akan ngamuk kalau sampai bisnis club di Bali tutup, itu ribuan turis kalau malam emang tidur? ya kan ke club," kata Hotman.
Hotman mengatakan kenaikan pajak hiburan tidak disosialisasikan secara baik. Hal ini akan berdampak pada perekonomian negara terutama dari sektor pariwisata.
"Ini sektor pariwisata dan UMKM begitu banyak. Kebijakan ini membahayakan perekonomian penduduk," kata Hotman.