Jumat 26 Jan 2024 20:17 WIB

Warga Palangka Raya Diimbau Waspada Hujan Lebat dan Banjir Sepekan ke Depan

Potensi hujan lebat diperkirakan guyur Palangka Raya hingga 1 Februari mendatang.

Warga melintasi jalan yang tergenang banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Warga melintasi jalan yang tergenang banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) mengimbau warga setempat agar mewaspadai banjir sebagai dampak dari hujan lebat yang diperkirakan mengguyur hingga sepekan ke depan. "Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir kilat dan angin kencang. Waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," kata prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Renianata, di Palangka Raya, Jumat (26/1/2024).

Dia menerangkan, potensi hujan sedang hingga lebat yang diperkirakan terjadi hingga 1 Februari 2024 itu merata di 13 kabupaten dan satu kota di wilayah provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" ini. Wilayah itu meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Pulang Pisau, Kapuas dan Kota Palangka Raya.

Baca Juga

Apalagi beberapa wilayah di sejumlah kabupaten di Kalteng seperti Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Murung Raya dan Kota Palangka Raya juga terendam banjir dengan jumlah total terdampak sekitar 49.808 kepala keluarga.

"Pada rentang waktu hingga sepekan mendatang masyarakat juga harus mewaspadai potensi hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang ataupun angin puting beliung," katanya.

Dia menambahkan, suhu udara di Kalteng berkisar antara 23-33 derajat Celcius, kelembaban udara berkisar antara 60-100 persen, angin umumnya bertiup dari barat daya-timur laut dengan kecepatan berkisar antara 10-20 kilometer per jam. Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.

"Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar dan jangan berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir atau pohon tumbang dan sejenisnya. Berlindunglah di bangunan permanen," katanya.

Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG. Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana alam akibat cuaca, BMKG juga selalu menyampaikan prakiraan dan perkembangan cuaca terbaru kepada pemerintah daerah dan instansi vertikal.

Tujuannya agar seluruh masyarakat dan berbagai pihak terkait dapat melakukan antisipasi bencana akibat perubahan cuaca.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement