Jumat 26 Jan 2024 20:35 WIB

Prabowo Kaget Bicara dengan TKW di Malaysia yang Diselamatkannya dari Hukuman Mati

Prabowo Subianto terharu mengingat bisa membebaskan Wilfrida dari tiang gantungan.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berbicara dengan Wilfrida Soik, TKW yang ia selamatkan dari hukuman mati, lewat panggilan video di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Foto: Republika/Febryan A
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berbicara dengan Wilfrida Soik, TKW yang ia selamatkan dari hukuman mati, lewat panggilan video di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku terharu bisa melihat dan berbicara kembali dengan Wilfrida Soik, tenaga kerja wanita (TKW) yang ia selamatkan dari hukuman mati di Malaysia. Prabowo membebaskan Wilfrida dari tiang gantungan pada 2015 silam.

"Saya kaget, saya terharu tadi bisa lihat Wilfrida lagi.... Tapi yang penting bagi saya, Wilfrida hidup dengan bahagia sekarang. Yang jelas kelihatan bahagia karena lebih gemuk, dulu sangat kurus sekali," kata Prabowo saat berpidato dalam acara deklarasi dukungan Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).

Sebelum berpidato, Prabowo lebih dulu berbicara dengan Wilfrida lewat panggilan video. Panggilan tersebut dilakukan pihak AAIB tanpa sepengetahuan Prabowo.

Wilfrida yang sedang berada di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), awalnya bercerita soal bantuan materiil yang diberikan Prabowo kepadanya untuk menghadapi proses hukum di Malaysia. Dia juga mengaku, masih ingat Prabowo sempat hadir dalam lima atau enam kali persidangannya.

"Kalau tidak ada Pak Prabowo saya sudah dihukum mati," kata Wilfrida, perempuan yang awalnya dituntut hukuman mati karena diduga membunuh majikannya di Malaysia itu.

"Saya mau berterima kasih sekali kepada Pak Prabowo. Saya tidak mampu membayar yang diberikan Pak Prabowo kepada saya. Saya hanya mampu mendoa untuk Pak Prabowo selalu sehat....," kata Wilfrida.

Prabowo lantas menyapa dan menanyakan kabar Wilfrida serta keluarga. Menteri pertahanan (menhan) tersebut mengaku tidak tahu bahwa Wilfrida menetap di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Padahal, dirinya kerap berkunjung ke Politeknik Pertahanan di Atambua.

"Saya tidak tahu Wilfrida ada di Atambua. Nanti saya cari Wilfrida.... Nanti sampai kita ketemu lagi ya," kata Prabowo.

Sebelum mengakhiri panggilan video tersebut, Wilfrida kembali mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. "Kalau tidak ada Pak Prabowo, saya tidak ada saat ini," ujar perempuan asal Belu, NTT itu.

Dalam pidatonya, Prabowo bercerita, dirinya membantu Wilfrida usai seorang aktivis perempuan menemuinya. Si aktivis menceritakan kasus Wilfrida dan meminta bantuan ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut. Hal itu mengingat Prabowo punya teman dan jaringan di Malaysia.

Lewat bantuan kawannya, Prabowo berkenalan dengan pengacara kelas wahid Malaysia, Tan Sri Shafee. Prabowo pun lantas meminta Tan menjadi kuasa hukum Wilfrida.

"Di situlah awalnya saya terlibat. Dan saya sampai sekarang punya pendapat, kalau kita bisa bantu orang, kenapa tidak kita bantu. Harus dibantu!" ujar Prabowo di hadapan para advokat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement