REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengimbau penyintas bencana tanah longsor di Kampung Cibatuhilir, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang saat ini mengungsi di tenda pengungsian untuk tidak nekat kembali ke rumah.
"Penyintas yang mengungsi di tenda yang disediakan Kementerian Sosial (Kemensos) adalah yang rumahnya rusak akibat terdampak bencana tanah longsor di RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak. Untuk itu kami imbau warga yang sudah mengungsi untuk tidak nekat kembali ke rumahnya karena sudah tidak layak digunakan," katanya di Sukabumi usai mendampingi Mensos Tri Rismaharini meninjau lokasi bencana tanah longsor di Sukabumi, Kamis.
Menurut Ade, musibah tanah longsor menimbun 12 rumah warga. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi dampak dari bencana ini puluhan jiwa harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke rumah saudara maupun ke tenda pengungsian yang disediakan Pemkab Sukabumi dan Kemensos.
Imbauan ini, lanjutnya, untuk mengantisipasi longsor susulan yang mengancam keselamatan. Kalaupun terpaksa harus kembali ke rumah, kata dia, hanya sementara saja seperti mencari barang yang masih bisa digunakan. Itu pun harus didampingi petugas penanggulangan bencana yang berada di lokasi.
Ade meminta kepada seluruh pengungsi bersabar dan tetap bertahan sementara di pengungsian. Apalagi setelah kedatangan Mensos Risma ke lokasi bencana dan pengungsian, tenda untuk pengungsi akan ditambah sehingga penyintas bisa lebih nyaman.
"Bu Risma pun tadi berjanji, selain menambah tenda, Kemensos akan segera membangun hunian tetap (huntap) untuk warga yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor, khususnya yang tidak bisa dihuni lagi," tambahnya.
Ade mengatakan Pemkab Sukabumi memastikan kebutuhan para penyintas yang tinggal di pengungsian terpenuhi mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Karena itu ia berpesan kepada warga untuk jangan ke mana-mana, karena pihaknya tengah berusaha mencari solusi yang tepat untuk para korban agar bisa kembali hidup layak pasca-musibah.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor di Kampung Cibatuhilir ini terjadi pada Rabu (24/1) sekitar pukul 06.30 WIB. Dampak dari musibah ini sebanyak 12 rumah rusak berat dan 15 Kepala Keluarga (KK) dengan 52 jiwa harus kehilangan tempat tinggal dan mengungsi.