REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cuaca terik di lereng Gunung Palasari, Kabupaten Bandung tidak menyurutkan semangat sejumlah relawan untuk bebersih leuweung atau hutan, Sabtu (27/1/2024) siang. Mereka merupakan para pecinta alam Pamor FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan tim Republika.
Gerimis yang turun sesekali pun tidak menghalangi para relawan untuk memungut sampah yang tergeletak berserakan. Gunung Palasari dapat ditempuh dari pusat Kota Bandung kurang lebih satu jam lebih melalui jalur Ujungberung.
Ali Setiawan mahasiswa PGSD Penjas FPOK UPI terlihat antusias mengikuti kegiatan bebersih leuweung. Raut wajahnya sumringah saat bertemu dengan kawan-kawan Pamor FPOK UPI.
Dengan cekatan, satu persatu sampah plastik yang berada di kawasan menuju lereng Gunung Palasari dimasukkan ke karung sampah yang telah dibawa. Keringat mengucur deras membasahi pakaian bagian belakangnya tidak ia rasakan.
Di sela-sela memungut sampah, ia sesekali bercengkrama dengan rekannya mengeluhkan sampah yang menumpuk. Namun, senyum mengembang terlihat jelas di wajahnya ketika semua anggota Pamor bergotong royong membersihkan sampah.
Ia bersama beberapa belasan anggota Pamor lainnya antusias membersihkan kawasan gunung dan hutan dari sampah. Bebersih sampah turut melibatkan tim Republika yang antusias untuk menjaga lingkungan.
Ali merasa bebersih leweung merupakan kegiatan yang patut diapresiasi. Ia meyakini bahwa kawasan hutan dan gunung harus lestari termasuk bebas dari sampah.
"Sampahnya lumayan, kebanyakan plastik seperti kemasan botol mineral, dan bekas kemasan mie," ujar Ali ditemui di lereng Gunung Palasari, Sabtu (27/1/2024).
Ressy Yulani Koswara relawan bebersih leuweung yang juga merupakan anggota luar biasa Pamor FPOK UPI mendukung penuh kegiatan bebersih leweung yang diselenggarakan Republika di Gunung Palasari. Ia mengungkapkan kawasan Gunung Palasari masih banyak ditemukan sampah-sampah plastik berserakan.
Ia menilai masih banyak sampah yang berserakan di kawasan hutan dan gunung disebabkan kesadaran masyarakat yang rendah. Ressy menilai masyarakat merasa tidak terkena dampak langsung dari membuang sampah sembarangan.
Selain itu, fasilitas tong sampah di kawasan hutan dan gunung relatif masih minim. Oleh karena itu, masyarakat yang berkunjung merasa tidak masalah membuang sampah ke alam.
"Kewajiban kalau kita melihat sampah di kawasan hutan dan gunung harus diambil," kata dia yang menjabat sebagai pengawas di Pamor FPOK UPI.
Kepala Perwakilan Republika Jawa Barat Sandy Ferdiana mengatakan kegiatan bebersih leweung dimulai dengan memungut sampah anorganik dari Palintang hingga lereng Gunung Palasari pada Sabtu (27/1/2024). Selanjutnya, bebersih leuweung pada Ahad (28/1/2024) memungut sampah dari lereng ke puncak Gunung Palasari.
"Kegiatan hari ini memungut sampah anorganik dari palintang hingga lereng Gunung Palasari. Sementara kegiatan besok, memungut dari lereng ke puncak Palasari," kata dia.
Ia menyebut relawan pemungut sampah yang dikerahkan sebanyak 25 orang dari tim Pamor FPOK UPI dan Perwakilan Republika Jabar.
Kegiatan Bebersih Leweung Republika bekerjasama dengan Pamor FPOK UPI didukung oleh Bank BJB, PT Eigerindo Multi Produk Industri atau yang dikenal dengan brand Eiger. Perum Perhutani, Bank BJB Syariah, Filantropi Rumah Wakaf, PT Jasa Marga, PTPN VIII dan Indosat.