Sabtu 27 Jan 2024 22:51 WIB

Wapres Sebut Ponpes Kauman Lasem Berikan Contoh Akulturasi dan Toleransi

Beberapa bangunan Ponpes di sana pun masih tidak menghilangkan ciri bangunan Tionghoa

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden, Maruf Amin ketika menghadiri Haul Para Sesepuh di Ponpes Kauman, Lasem, Jawa Tengah, Sabtu( 27/1/2024)
Foto: Dok Biro Set Wapres
Wakil Presiden, Maruf Amin ketika menghadiri Haul Para Sesepuh di Ponpes Kauman, Lasem, Jawa Tengah, Sabtu( 27/1/2024)

REPUBLIKA.CO.ID,REMBANG- Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, mengatakan Pondok Pesantren Kauman, Lasem, di Rembang, Jawa Tengah, telah memberikan contoh toleransi dalam Islam. Di lingkungan ponpes yang didirikan KH Ma'soem Ahmad itu menurut Ma'ruf, berada di lingkungan masyarakat keturunan Tionghoa. Di mana di sana tidak pernah terjadi gesekan antara umat beragama. Bahkan beberapa bangunan Ponpes di sana pun masih tidak menghilangkan ciri khas bangunan TIonghoa. 

"Saya merasa waktu masuk ke ponpes ini serasa berkunjung ke Negeri Tiongkok. Banyak bangunan tipe Tiongkok lama. Ternyata memang di sini tempat akulturasi, berbaur santri dengan masyarakat keturunan Tionghoa. Daerah ini menggambarkan daerah toleran sejak abad ke 17," kata Ma'ruf, ketika menghadiri Haul KH Ma'soem Ahmad sekaligus peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) di ponpes tersebut, Sabtu (27/1/2024). 

Baca Juga

Ma'ruf menyebut di Indonesia memang memiliki contoh lingkungan yang sangat toleran. Menurut dia, sudah banyak pemuka agama dari negara lain terkagum dengan toleransi umat beragama di Indonesia. Di mana masyarakat yang berbeda agama dan keyakinan begitu juga dengan adat budaya, tetap dapat hidup rukun berdampingan. 

"Sebenarnya ini contoh yang inspirasi sehingga Indonesia dikenal sebagai negeri yang paling toleran di dunia. Baru-baru ini ada majelis ulama di dunia, Timur Tengah, mengatakan kepada saya bahwa Islam di Indonesia sangat toleran. Saya mengatakan itulah Islam Nusantara," ujar Ma'ruf. 

Ma'ruf menyebut Islam yang toleran di Indonesia tidak terlepas dari ajaran dari ulama-ulama sepuh terdahulu. Di mana mereka mengajarkan Islam harus bermuamalah dengan baik. Tidak hanya dengan sesama manusia tetapi dengan seluruh alam, termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan.

"Tapi dalam pergaulan kita jangan sampai larut, jangan kurang dengan Allah, secara lahir kamu bergaul dengan semua makhluk Allah, dengan alam, binatang, apalagi manusia, tapi batin tetap untuk Allah," kata Ma'ruf menambahkan. 

Ma'ruf juga menyebut Kiyai Ma'soem merupakan ulama kharismatik yang komplet dan dapat menjadi contoh bagi semua umat Islam. Menurut dia, Kiyai Ma'soem juga ikut bersama-sama KH Hasyim Asy'ari mendirikan ormas Nahdlatul Ulama. Dan khususnya di Lasem, kata dia, Kiyai Ma'soem telah melahirkan banyakpimpinan Ponpes yang tersebar di seluruh tanah air. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement