Ahad 28 Jan 2024 10:06 WIB

Istana: Pertemuan Jokowi-AHY Bahas Situasi Politik dan Kebangsaan

Jokowi bertemu AHY di Alun-Alun Utara, kemudian makan bersama di Gudeg Yu Djum.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Yogyakarta, Ahad (28/1/2024)..
Foto: Republika.co.id
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Yogyakarta, Ahad (28/1/2024)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Yogyakarta pada Ahad (28/1/2024) pagi WIB. Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, pertemuan tersebut digelar di Gudeg Yu Djum di kawasan Wijilan, Kota Yogyakarta.

Dalam pertemuan itu, keduanya sekaligus sarapan bersama. "Tadi pagi pada waktu sepedaan, Bapak Presiden bertemu dengan Mas AHY di Alun-Alun Utara. Lanjut sama-sama ke Gudeg Yu Djum di daerah Wijilan untuk sarapan," kata Ari saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad.

Baca Juga

Ari menjelaskan, pertemuan Jokowi dan AHY membahas berbagai persoalan kebangsaan hingga situasi politik di Tanah Air saat ini. "Pertemuan dengan Mas AHY membicarakan mulai hal-hal yang ringan-ringan sampai dengan persoalan kebangsaan dan situasi perpolitikan di Tanah Air," jelasnya.

Pertemuan Jokowi dan AHY melengkapi pertemuannya dengan sejumlah ketua umum partai politik pendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Beberapa pekan lalu, Jokowi juga telah bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kemudian Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Ari menyampaikan, pertemuan Jokowi dengan para tokoh politik tersebut merupakan hal yang biasa. Apalagi, kata dia, pertemuan itu diselenggarakan saat hari libur dan dalam suasana informal.

"Presiden bertemu dengan tokoh-tokoh politik adalah hal yang biasa. Apalagi itu dilakukan di hari libur, dalam suasana informal, rileks, sambil sarapan," ucap Ari.

Jokowi jalin silaturahim...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement