Ahad 28 Jan 2024 11:54 WIB

Hujan Ringan Hingga Sedang Guyur Sebagian Besar Wilayah di Indonesia

Aktivitas monsun Asia yang menguat menyebabkan massa udara basah di barat Indonesia.

Red: Friska Yolandha
Pengendara menerobos hujan lebat yang mengguyur di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (27/1/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca buruk di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Disebutkan bahwa warga di wilayah Jakarta Pusat dan Kepulaan Seribu diminta mewaspadai cuaca ekstrim hujan disertai kilat atau petir pada dini hari. Hal serupa juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore harinya. Hujan ringan dan sedang serta berawan baik tebal diperkirakan akan memayungi wilayah-wilayah itu sepanjang Sabtu.
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara menerobos hujan lebat yang mengguyur di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (27/1/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca buruk di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Disebutkan bahwa warga di wilayah Jakarta Pusat dan Kepulaan Seribu diminta mewaspadai cuaca ekstrim hujan disertai kilat atau petir pada dini hari. Hal serupa juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore harinya. Hujan ringan dan sedang serta berawan baik tebal diperkirakan akan memayungi wilayah-wilayah itu sepanjang Sabtu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah di Indonesia, Ahad (28/1/2024). Prakirawan BMKG Eriska Febriati mengatakan aktivitas monsun Asia yang menguat disertai potensi seruakan dingin atau cold surge menyebabkan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.

"Selain itu, aktivitas gelombang ekuator turut memicu potensi awan hujan di Indonesia bagian tengah," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta.

Baca Juga

BMKG melaporkan ada belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara. Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan sebagian besar wilayah timur Indonesia.

Menurut BMKG, hal itu mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan di sekitar wilayah sirkulasi dan konvergensi tersebut.