REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukti sedimen danau purba di dasar Kawah Jezero Mars menawarkan harapan baru untuk menemukan jejak-jejak kehidupan dalam sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance NASA. Dilansir Space, Ahad (28/1/2024), Perseverance mendarat pada 18 Februari 2021 di dalam Kawah Jezero selebar 45 kilometer di Mars. Kawah Jezero diyakini pernah menjadi tempat sebuah danau besar dan delta sungai.
Penjelajah tersebut telah menjelajahi kawah untuk mencari tanda-tanda kehidupan masa lalu dan mengumpulkan serta menyimpan lusinan sampel di sepanjang perjalanan untuk kemungkinan kembali ke Bumi di masa depan.
Dengan menggunakan instrumen Radar Image for Mars’s Subsurface Experiment (RIMFAX) milik penjelajah, para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) dan University of Oslo, mengungkapkan petunjuk baru tentang bagaimana lapisan sedimen terbentuk seiring waktu di dasar kawah, menurut pernyataan.
“Dari orbit kita dapat melihat sekumpulan endapan yang berbeda, namun kita tidak dapat memastikan apakah kita lihat adalah keadaan aslinya, atau apakah kita melihat kesimpulan dari cerita geologis yang panjang,” David Paige, penulis pertama studi ini, wakil peneliti utama RIMFAX dan profesor UCLA, mengatakan dalam pernyataannya.
“Untuk mengetahui bagaimana benda-benda ini terbentuk, kita perlu melihat ke bawah permukaan.”
Saat Perseverance bergerak melintasi permukaan Mars, instrumen RIMFAX mengirimkan gelombang radar ke bawah dengan interval 10 sentimeter dan mengukur gelombang yang dipantulkan dari kedalaman sekitar 20 meter di bawah permukaan untuk membuat profil bawah permukaan dasar kawah.
Data RIMFAX menunjukkan bukti adanya sedimen yang diendapkan oleh air yang pernah memenuhi kawah. Ada kemungkinan bahwa kehidupan mikroba bisa hidup di kawah tersebut pada saat ini dan, jika kehidupan seperti itu ada di Mars, sampel sedimen dari daerah tersebut akan mengandung tanda-tanda sisa-sisa mikroba tersebut.
Terjadi dua periode pengendapan yang berbeda, menciptakan lapisan-lapisan sedimen di dasar kawah yang tampak teratur dan horizontal, mirip dengan lapisan strata yang terlihat di Bumi. Menurut pernyataan itu, fluktuasi permukaan air danau menyebabkan beberapa endapan sedimen membentuk delta yang sangat besar, yang dilalui Perseverance antara Mei dan Desember 2022.
Pengukuran-pengukuran radar juga menunjukkan dasar kawah yang tidak rata di bawah delta, yang kemungkinan besar disebabkan oleh erosi sebelum sedimen-sedimen pertama kali diendapkan. Setelah danau mengering seiring berjalannya waktu, lapisan-lapisan sedimen di kawah terkikis, membentuk fitur geologi yang terlihat di permukaan Mars saat ini.
“Perubahan-perubahan yang kami lihat dalam rekaman batuan didorong oleh perubahan skala besar di lingkungan Mars,” kata Paige dalam pernyataannya. “Sangat menyenangkan melihat begitu banyak bukti perubahan di wilayah geografis yang begitu kecil, sehingga memungkinkan kami memperluas temuan-temuan kami ke skala keseluruhan kawah.”