REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI — Seorang warga berinisial T (38 tahun) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penangkapan warga Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, itu disebut membuat warga kaget.
Kepala Desa (Kades) Mliwis, Hardani, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, penangkapan dilakukan pada Sabtu (27/1/2024) siang. Setelahnya, kata dia, dilakukan penggeledahan di rumah yang dihuni oleh warga berinisial T itu.
Menurut Hardani, ada sejumlah barang yang diamankan Densus 88. “Yang dibawa buku-buku kajian, judulnya apa saya tidak tahu. Sama senapan angin,” kata Hardani, saat dihubungi awak media, Ahad (28/1/2024).
Sepengetahuan Hardani, warga yang ditangkap Densus 88 itu kesehariannya bekerja sebagai buruh kerajinan. “Sehari-hari dia buruh kerajinan tembaga sama kuningan di Cepogo,” ujarnya.
Hardani mengatakan, penangkapan terduga teroris yang tinggal di desanya ini sempat membuat warga kaget. “Warga ya kaget juga karena tidak pernah ada kegiatan yang kontradiktif dengan masyarakat,” kata dia.
Menurut Hardani, selama ini T dikenal sosok warga yang baik. Seingatnya, kata dia, T juga tidak pernah kontradiksi dengan warga di desanya. “Di masyarakat baik, tidak aneh-aneh, tidak ada kontradiktif sama masyarakat. Termasuk pengurus mushola juga di situ (tempat tinggalnya),” ujar dia.
Kepala Polres (Kapolres) Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi sebelumnya mengonfirmasi ada terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri di Boyolali. Namun, ia mengaku tidak mengetahui detailnya. “Siapa dan terkait apa, saya tidak tahu. Terkait penangkapan diduga teroris itu menjadi ranah Densus 88,” kata Kapolres.
Densus 88 beberapa hari lalu juga menangkap sejumlah terduga teroris di sejumlah daerah wilayah Solo Raya. “Dilaporkan pada hari Kamis, tanggal 25 Januari 2024, penangkapan terduga terorisme oleh Tim Densus 88/AT Mabes Polri di wilayah hukum Rayon Solo,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (25/1/2024).
Menurut Bayu, setidaknya ada sepuluh terduga teroris yang ditangkap di beberapa daerah. Satu orang disebut ditangkap di Kabupaten Karanganyar, tiga orang di Kabupaten Boyolali, lima orang di Kabupaten Sukoharjo, dan satu orang lainnya ditangkap di wilayah Kota Solo (Surakarta).