REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kalender memasuki 2024, terjadi pergeseran di kalangan generasi muda yang mengadopsi sikap baru terhadap keuangan yang disebut loud budgeting.
Istilah tersebut tampaknya berasal dari pengguna TikTok Lukas Battle yang mulai ramai pada Desember 2023. Ia merupakan saat orang yang vokal tentang pilihannya untuk hidup hemat. Tren ini muncul setelah tren "kemewahan senyap" (quiet luxury) populer pada 2023, di mana orang berusaha menjadi mewah tanpa terlihat sombong.
Paul Riley, Personal Bank Executive NAB Bank di Australia, mendefinisikan loud budgeting dalam sebuah laporan baru-baru ini. "Loud budgeting adalah tentang memprioritaskan tujuan keuangan Anda sendiri, menetapkan batasan cerdas dalam pengeluaran, dan merasa nyaman untuk membicarakannya secara terbuka dan tulus," tulis Riley dilansir Business Insider, baru-baru ini.
Ada banyak alasan mengapa anak muda Amerika menerapkan loud budgeting dan membicarakannya di TikTok, termasuk mengeliminasi utang dan menabung untuk membeli rumah. Namun, benang merahnya adalah bahwa menjadi pintar dalam hal uang tidak boleh dianggap remeh dan ada juga tingkat akuntabilitas dan motivasi tertentu yang muncul ketika kita mempublikasikannya agar dapat dilihat oleh dunia.
"Satu hal yang saya suka tentang loud budgeting adalah sama sekali tak perlu malu untuk melakukan hal tersebut," kata pengguna @itslisasun di TikTok. "Tidak ada salahnya ingin menghemat uang dan berhemat."
>> Atur ulang keuangan
Natalie Fischer, yang mengelola akun TikTok @investwithnat, memutuskan untuk sepenuhnya menerapkan loud budgeting setelah menghabiskan uang banyak tahun lalu untuk acara pernikahannya. "Gaya hidup kami meningkat, dan kami tidak bisa menabung dan berinvestasi dalam jumlah banyak," kata Fischer.
Dia juga baru-baru ini berhenti dari pekerjaannya di perusahaan teknologi di Seattle untuk berkonsentrasi membantu orang lain menjadi melek finansial melalui kontennya di TikTok. Untuk melakukan itu, dia menurunkan gaya hidupnya agar transisinya lebih lancar. "Saya ingin hidup hemat dengan kenyataan baru bahwa saya sepenuhnya pekerja mandiri," kata Fischer. "Saya menerapkan loud budgeting karena saya yakin ini akan membantu saya mencapai tujuan investasi dan tabungan lebih cepat."
Fischer mengurangi pembelian kecil yang bersifat pemborosan, seperti waxing alis, dan belanja yang lebih mahal seperti laser hair removal yang dapat menghabiskan biaya ribuan dolar setiap tahunnya.
Dia dan suaminya juga berpartisipasi dalam tren "Bulan Januari tanpa Belanja" untuk "detoksifikasi" belanja di musim liburan. Dia dan suaminya berencana menggunakan tabungan ekstra tersebut untuk merenovasi rumah mereka dan melakukan perjalanan ke negara asalnya, Guam, tahun ini.