Ahad 28 Jan 2024 17:15 WIB

Dosa Ini Pernah Populer di Zamannya

Dosa ini bisa menyebabkan kebinasaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Rasulullah SAW memberi pesan  agar umat manusia menghindari tujuh dosa besar yang membinasakan. Yakni dosa yang membinasakan dan melenyapkan kebaikan sebagaimana api yang melahap kayu bakar. 

Salah satu dari tujuh dosa besar yang dilarang Rasulullah SAW ini sangat popular di zaman Nabi Sulaiman Alahissalam. Yakni dosa melakukan sihir.

Baca Juga

حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan." Dikatakan kepada Nabi Muhammad SAW, "Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW menjawab, "Dosa menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina." (HR Imam Muslim) 

Sihir termasuk dari dosa-dosa yang membinasakan yang telah dikabarkan Rasulullah SAW sebagaimana hadits yang disebutkan di atas. Tukang sihir atau penyihir menjadi penyihir setelah ia menjadi kafir terlebih dahulu. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ  لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ 

Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu) oleh sebab itu janganlah kufur!” Maka, mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan (sihir)-nya, kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Sungguh, mereka benar-benar sudah mengetahui bahwa siapa yang membeli (menggunakan sihir) itu niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir jika mereka mengetahui(-nya). (QS Al-Baqarah Ayat 102)

Surat Al-Baqarah Ayat 102 menerangkan bahwa Nabi Sulaiman itu tidak kafir dan tidak juga menjadi tukang sihir. Tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka (setan-setan) mengajarkan sihir kepada manusia.

Dilansir dari buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang ditulis Muhammad Khalil Itani diterjemahkan Ahmad Syakirin diterbitkan AQWAM, 2013. Dijelaskan bahwa hukuman bagi tukang sihir menurut syariat adalah dibunuh. Ia telah keluar dari agama Islam menuju kekafiran, sehingga dikategorikan sebagai orang yang murtad lagi kafir. Sementara (hukuman) orang yang murtad adalah dibunuh. 

Maka, bertakwalah kepada Rabb, dan janganlah menceburkan diri ke dalam perkara-perkara yang membuat kalian rugi di dunia dan akhirat.

Pada zaman ini, banyak terjadi ketergantungan kepada tukang sihir untuk membebaskan diri dan berobat dari sihir. Padahal, syariat mengharamkan hal ini. Sebab, ia akan menimbulkan berbagai macam kerusakan yang menimpa akidah seorang Muslim dan hartanya.

Orang-orang yang sedang sakit, mereka tidak boleh mendatangi tukang sihir atau dukun yang mengaku mengetahui hal-hal gaib. Sebagaimana mereka tidak boleh membenarkan apa yang dikabarkan tukang sihir atau dukun tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement