REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, mempunyai target pembangunan atau 1.000 kilometer jalan beton, yang ditargetkan tuntas sebelum 2026. Selain itu, pemkab mengupayakan perbaikan ratusan kilometer jalan rusak lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur Eri Rihandiar menjelaskan, dari target 1.000 kilometer jalan beton, hingga akhir 2023 sudah tuntas sekitar 755 kilometer, yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Dengan begitu, masih ada sekitar 245 kilometer jalan yang menjadi sasaran pembangunan. Eri mengatakan, sebagaimana program bupati, target pembangunan jalan itu diharapkan bisa dituntaskan pada akhir tahun ini.
Setelah target tersebut bisa dicapai, menurut Eri, pemkab akan berupaya membenahi ruas jalan lain yang kondisinya rusak. “Untuk 2024 dapat menuntaskan sisa dari target, ditambah 300 kilometer lainnya yang masih dalam kondisi rusak, mulai dari wilayah utara hingga selatan Cianjur, di mana anggarannya sudah dialokasikan dari APBD dan Dana Alokasi Khusus, serta bantuan provinsi,” ujar dia.
Menurut Eri, rusaknya kondisi jalan dapat menghambat aktivitas masyarakat. Karena itu, kata dia, pemkab berupaya secara bertahap membenahi jalan yang rusak.
“Setelah target 1.000 kilometer jalan beton tuntas dilakukan, dilanjutkan dengan pembangunan jalan rusak di sejumlah kecamatan, seperti Sukaresmi, Cikalongkulon, Mande, dan Sukaluyu, dan sebagian besar wilayah selatan, dengan total panjang 300 kilometer,” kata Eri.
Selain jalan, Eri mengatakan, Pemkab Cianjur juga berupaya mendorong perbaikan jembatan. Untuk itu, kata dia, pemkab mengajukan bantuan anggaran kepada pemerintah pusat, dengan nilai total sekitar Rp 25 miliar.
“Tercatat lebih dari 30 jembatan yang rusak dan akan diperbaiki secara permanen, dengan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat. Harapan kami dapat dikabulkan, sehingga puluhan jembatan yang rusak dapat diperbaiki pada 2024,” kata Eri.