Ahad 28 Jan 2024 21:55 WIB

Perhutani Berharap Bebersih Leweung Jadi Program Rutin

Tedy menyebut terdapat 339 lokasi wisata yang berada di area Perhutani di Jabar.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Tim Republika Jabar dan Pecinta Alam Mahasiswa Olah Raga (PAMOR) UPI melakukan bersih-bersih hutan saat survai lapangan di Gunung Palasari, pekan lalu. Republika Jabar dan Pamor akan menjelajah Gunung Palasari dan Manglayang di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, untuk memungut sampah anorganik yang mengotori hutan kedua gunung tersebut pada ajang Bebersih Leuweung 27-28 Januari 2024.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Tim Republika Jabar dan Pecinta Alam Mahasiswa Olah Raga (PAMOR) UPI melakukan bersih-bersih hutan saat survai lapangan di Gunung Palasari, pekan lalu. Republika Jabar dan Pamor akan menjelajah Gunung Palasari dan Manglayang di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, untuk memungut sampah anorganik yang mengotori hutan kedua gunung tersebut pada ajang Bebersih Leuweung 27-28 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Perum Perhutani Divisi Regional Jabar-Banten berharap kegiatan bebersih leweung atau hutan dan gunung yang diinisiasi oleh Republika dan Pamor FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi program rutin. Diharapkan kelestarian hutan dan gunung terjaga dan bebas dari sampah plastik.

Kepala Perhutani Divisi Regional Jabar-Banten Tedy Sumarto merasa senang dengan kegiatan bebersih leweung di Gunung Palasari yang digagas Republika dan Pamor FPOK UPI. Ia menyebut permasalahan sampah merupakan masalah bersama yang harus dicari solusinya.

Baca Juga

"Senang rasanya hari ini Perum Perhutani diajak ikut serta kegiatan yang diinisiasi oleh Republika dan Pamor. Masalah sampah di gunung adalah permasalahan bersama," ucap dia saat memberikan sambutan di lereng Gunung Palasari, Kabupaten Bandung, Ahad (28/1/2024).

Wisatawan yang berkunjung ke gunung, ia mengatakan masih rendah terhadap kesadaran tidak membuang sampah sembarangan. Tedy menyebut terdapat 339 lokasi wisata yang berada di area Perhutani di Jabar.

"Pengalaman saya lihat teman-teman naik gunung hanya untuk senang-senang tapi kesadaran buang sampah minim. Ini acara luar biasa acara pertama, mudah-mudahan kami siap berkolaborasi kami punya kepentingan di sini," kata dia.

Apabila kesadaran membuang sampah di gunung dan hutan tidak diperbaiki, ia menyebut bakal terjadi bom waktu. Para wisatawan yang hendak healing ke gunung malah disuguhi pemandangan sampah berserakan.

"Niat nak gunung healing, kalau dibiarkan (sampah) malah merusak keindahan wisata dan merusak kelestarian hutan. Harapannya bebersih bisa berlanjut dan kami siap berkolaborasi di wilayah wisata kami di Jabar," ujar dia.

Tedy pun mengapresiasi para mahasiswa yang tergabung di Pamor FPOK UPI yang masih peduli terhadap lingkungan. Ke depan, banyak pihak yang akan mendukung kelestarian lingkungan dan solusi memininalisasi sampah di gunung dan hutan.

Kegiatan Bebersih Leweung Republika bekerja sama dengan Pamor FPOK UPI didukung oleh Bank BJB, PT Eigerindo Multi Produk Industri atau yang dikenal dengan brand Eiger. Perum Perhutani, Bank BJB Syariah, Filantropi Rumah Wakaf, PT Jasa Marga, PTPN VIII dan Indosat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement