Senin 29 Jan 2024 11:07 WIB

Islamic Center di Maine AS Dipadati Massa Pendukung Palestina

Orang-orang yang berkumpul untuk mendesak gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Pengungsi Palestina bergerak setelah tentara Israel menyuruh penduduk Khan Yunis meninggalkan rumah mereka dan menuju kamp Rafah dekat perbatasan Mesir, Jalur Gaza selatan, 27 Januari 2024.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pengungsi Palestina bergerak setelah tentara Israel menyuruh penduduk Khan Yunis meninggalkan rumah mereka dan menuju kamp Rafah dekat perbatasan Mesir, Jalur Gaza selatan, 27 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, ORONO -- Islamic Center di Maine, Amerika Serikat (AS) penuh dengan orang-orang yang menuliskan surat kepada perwakilan rakyat dan menyerukan agar gencatan senjata di Gaza dilakukan. Mereka juga mendesak agar pejabat memberikan dukungan kepada Gaza, Palestina.

Penyelenggara Koalisi untuk Palestina Brendan Davison mengatakan orang-orang yang berkumpul untuk mendesak gencatan senjata, pembebasan semua sandera dan tahanan. Selain itu mereka juga mengumpulkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Baca Juga

"Dan untuk memberikan tekanan pada para pemimpin terpilih kami, pada Anggota Kongres Golden, pada Senator Collins dan King, untuk melakukan hal yang sama, membuat mereka mendukung resolusi gencatan senjata dan menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina,” ujar Brendan Davison dilansir dari Wabitv, Senin (29/1/2024).

Salah seorang peserta, Renae Al-Fdeilat mengaku sebagai seorang istri dari pria asal Palestina. Ia memiliki keluarga di Tepi Barat. Ia mengalami kesulitan komunikasi dengan mereka sehingga tidak memiliki gambaran tentang kondisinya.

Al-Fdeilat mengatakan komunitasnya akan terus melakukan kampanye dukungan terhadap Palestina. Dan komunitas juga akan berkomunikasi dengan pejabat perwakilannya. Media sosial akan juga dijadikan alat kampanye.

"Jadi, saya merasa terserah pada kita dan anggota komunitas terpelajar lainnya untuk menjelaskan apa yang terjadi sehingga orang lain dapat terlibat,” kata Al-Fdeilat.

Salah satu pembicara dalam acara tersebut, Saladin Wise menggambarkan bagaimana penderitaan yang dialami rakyat Gaza. Ia mengatakan banyak bangunan kukuh hanya tinggal puing-puing. Banyak orang terdampak dari peperangan tersebut.

"Dalam hal trauma generasi, Anda melihat banyak generasi masa depan yang terkena dampaknya," ujar Saladin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement