REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, platform streaming Hulu mulai menampilkan iklan yang sarat propaganda mengenai kehidupan di Gaza. Dalam iklan tersebut, digambarkan bahwa kehidupan warga Palestina di Gaza bisa sangat meriah bila tidak ada Hamas.
Iklan tersebut dibuka dengan pemandangan pantai yang indah dan orang-orang yang tampak bahagia menikmati waktu mereka di pantai. Lalu, tampak bangunan hotel-hotel megah bintang lima dengan pemandangan yang tak kalah memukau.
"Mari kunjungi Gaza yang cantik, dengan pantai-pantai yang memikat dan jalanan yang memukau. Anda bisa menginap di salah satu hotel bintang lima kami," ungkap narator dalam iklan tersebut, seperti dikutip dari cuplikan iklan tersebut di X, pada akhir pekan lalu.
Iklan tersebut lalu menampilkan ragam sajian kuliner dan warga Gaza yang tampak bahagia menikmati banyak hidangan lezat. Terlihat pula seorang chef sedang mempersiapkan makanan dengan wajah penuh senyum.
Selanjutnya, iklan tersebut menampilkan gambar banyak orang yang sedang tersenyum memandang kamera. Namun yang cukup mencengangkan, iklan tersebut juga menampilkan bahwa Gaza memiliki kehidupan malam yang meriah. Bahkan, iklan tersebut memperlihatkan gambar seorang wanita berhijab yang sedang bersenang-senang di tengah kerumunan kelab malam.
"Nikmati kehidupan malam kota ini yang semarak dan rasakan pengalaman budaya yang kaya akan tradisi," kata sang narator.
Iklan tersebut lalu menampilkan pemandangan pasar yang kaya akan tradisi hingga bangunan masjid yang megah. Lalu, muncul gambar seorang pria yang sedang tersenyum dengan latar bangunan masjid.
"Seperti inilah (meriahnya) Gaza tanpa Hamas,"ujar sang narator.
Gambar pria tersenyum tersebut lalu berubah dengan cepat menjadi gambar seorang pria yang tampak muram dengan seragam Hamas. Iklan tersebut kemudian menampilkan sejumlah foto-foto propaganda yang menyiratkan bahwa Hamas merupakan akar masalah dari kekacauan kondisi Gaza saat ini.
Setelah itu, muncul tulisan "Bebaskan Gaza dari Hamas, sekarang" pada layar. Iklan yang tampaknya dibuat dari kumpulan gambar buatan AI ini kemudian berakhir.
"Israel membuat video propaganda yang sangat ofensif dan Hulu, yang dimiliki oleh Disney, memilih untuk menayangkannya," ungkap seorang warganet di X.
Banyak warganet mengecam keputusan Hulu untuk menayangkan iklan propaganda tersebut. Tak sedikit pula warganet yang mengancam akan memboikot Hulu karena menayangkan iklan yang tidak pantas.
"Ingat Hulu adalah Disney, yang memberikan 2 juta (dolar AS) kepada Israel dan tidak memberikan apa pun untuk Gaza pada Oktober lalu," jelas warganet lain.
Tak hanya di X, sejumlah kreator juga mengekspresikan protes dan seruan boikot terhadap Hulu melalui TikTok. Seorang kreator TikTok, Stephanie Tleiji, mengungkapkan bahwa dia baru saja melihat iklan propaganda tersebut saat membuka platform Hulu di rumahnya.
"Saya pulang ke rumah dan menyalakan Hulu, dan iklan pertama yang saya lihat adalah ini," jelas Tleiji sambil menampilkan iklan propaganda yang diputar oleh Hulu di televisinya.
Tleiji menilai bahwa iklan yang sarat akan propaganda ini sangat menyeramkan sekaligus menyebalkan. Tleiji lalu memutuskan untuk tidak melanjutkan langganannya dengan Hulu.
"Saya baru membatalkan langganan saya tadi," ungkap warganet lain.