Sebuah penelitian baru menemukan tanda-tanda yang menunjukkan beberapa jam sebelumnya bahwa Anda akan terkena migrain.
Situasi ini memberi waktu bagi orang-orang untuk bersiap dan mungkin menghindari kondisi yang menyakitkan tersebut.
Studi baru menemukan bahwa perubahan kualitas tidur dan tingkat energi yang rendah pada suatu hari berhubungan dengan sakit kepala migrain keesokan paginya.
Dan tingkat energi dan stres yang lebih tinggi biasanya mendahului migrain pada hari yang sama.
Penelitian yang dipublikasikan di Neurology ini berasal dari penilaian kesehatan selama berminggu-minggu, lapor CNN.
Prediktor migrain selama evaluasi mencakup penilaian subjektif terhadap suasana hati, kecemasan, stres, energi, dan kualitas tidur serta durasi dan efisiensi tidur, lapor The Express.
“Ini adalah penelitian yang sangat menarik karena seberapa baik dilakukan, seberapa detail dan besar penelitiannya,” kata Stewart Tepper, wakil presiden Institut Neurologi dan Sakit Kepala New England di Stamford, Connecticut seperti dilansir CNN.
“Jika kita dapat mengidentifikasi hal-hal di lingkungan yang dapat diubah oleh manusia, maka kita ingin dapat mencegah serangan tersebut," kata Tepper kemudian.
"Jika kita dapat melakukan hal tersebut dengan intervensi perilaku, maka mereka mungkin dapat mencegahnya dengan tidur untuk mengimbanginya atau dengan intervensi lain yang akan mencegah kita menggunakan obat-obatan untuk mencegah serangan tersebut.”
Tepper menambahkan, gejala migrain yang datang dapat muncul melalui kondisi seperti nyeri leher atau kelelahan.