Selasa 30 Jan 2024 02:33 WIB

Program Pinjol untuk Biaya Kuliah, Pengamat Pendidikan Duga PTN BH Kesulitan Pendanaan

Pemerintah diminta meninjau ulang keberadaan PTN BH.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Kampus ITB bekerjasama dengan pihak ketiga menawarkan program cicilan kuliah bulanan lewat aplikasi pinjaman online (pinjol). Program tersebut mendapat respons negatif dari warganet di media sosial X karena menyarankan mahasiswa berhutang dan terdapat bunga.
Foto: Tangkapan Layar
Kampus ITB bekerjasama dengan pihak ketiga menawarkan program cicilan kuliah bulanan lewat aplikasi pinjaman online (pinjol). Program tersebut mendapat respons negatif dari warganet di media sosial X karena menyarankan mahasiswa berhutang dan terdapat bunga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sekaligus pengamat kebijakan pendidikan Cecep Darmawan menduga perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN BH) kesulitan mendapatkan uang untuk pendanaan kampus. Sehingga menggandeng platform pinjaman online (pinjol) menawarkan pinjaman biaya kuliah untuk mahasiswa dan berbunga.

"Menurut saya pimpinan PTN BH merasa kesulitan keuangan tapi jangan pakai cara pintas seperti itu (pinjol), memberatkan dan kontraproduktif," ucap dia saat dihubungi, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Ia menuturkan perguruan tinggi seharusnya mencari cara kreatif untuk mendapatkan pendanaan dengan unit income generating. Mereka dapat menjual hasil riset dan inovasi. "Jangan membebani keuangan perguruan tinggi ke mahasiswa itu prinsipnya. Kalau gak punya uang minta ke pemerintah," ucap dia.

Apabila tidak memiliki uang, Cecep meminta pemerintah untuk meninjau ulang atau mengevaluasi keberadaan PTN BH. Ia meminta pemerintah mengecek apakah perguruan tinggi PTN BH layak mendapatkan status PTN BH.

"Kalau gak punya uang dengan PTN BH, kalau gitu PTN BH ditinjau ulang.  Pemerintah evaluasi ke PTN BH dikaji ulang apakah layak menjadi PTN BH," ungkap dia.

Cecep melanjutkan mahasiswa yang tidak mampu harus mendapatkan bantuan beasiswa atau dibebaskan dari uang kuliah tunggal (UKT). Perguruan tinggu melalui unit income generating dapat mencari pendanaan untuk membantu mahasiswa.

"Jadi perguruan tinggi seperti itu ya menurut saya kontraproduktif tidak sesuai misi pendidikan dan seharusnya PTN BH malah lebih leluasa dan lebih membantu dibanding PTN lain," kata dia.

Sebelumnya, jagad media sosial X dihebohkan oleh postingan akun ITBfess berisi tentang kampus ITB yang menawarkan mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online (pinjol) dan berbunga. Sontak postingan tersebut direspons negatif oleh kalangan warganet.

Seperti dilihat pada postingan tersebut, terdapat foto selembaran berisi informasi tentang program cicilan kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Program itu bekerja sama dengan pihak ketiga.

Disebutkan di selembaran tersebut, pihak ketiga merupakan mitra resmi ITB. Selain itu terdapat program cicilan enam bulan hingga 12 bulan. Proses pengajuan tanpa down payment (DP) dan tanpa jaminan apapun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement