REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang kolektor Arab Saudi Maher Al Ghanem telah mengumpulkan sekitar 250 ribu artefak yang berasal dari berbagai era dan peristiwa penting selama lebih dari lima dekade. Al-Ghanem kemudian memajangnya di museum.
Kepada TV Arab Saudi Al Ekhbariya, Al Ghanem mengatakan dia dan rekan kuratornya telah mengumpulkan barang-barang langka tersebut selama 55 tahun. Mereka membutuhkan waktu tujuh tahun untuk mempersiapkan museum dan memenuhi kriteria resmi untuk mendirikan museum di kerajaan tersebut.
Terletak di Al Qatif di Arab Saudi bagian timur, museum ini menyimpan benda-benda yang berasal dari ribuan tahun lalu serta senjata yang digunakan dalam peperangan.
“Kami memiliki banyak barang termasuk senjata Perang Dunia I, beberapa peralatan tembikar yang berusia ribuan tahun dan batu-batu berharga,” kata Al Ghanem, dilansir dari Gulf News, Senin (29/1/2024).
Al Ghanem menambahkan fasilitas tersebut menawarkan salinan Al-Quran sepanjang 8 meter serta miniatur teks suci. Museum ini juga memamerkan perangkat TV pertama yang diperkenalkan ke Arab Saudi pada tahun 1950an ketika raksasa minyak Saudi Aramco mulai beroperasi.
Al Ghanem menambahkan barang menarik lainnya yang dipamerkan termasuk radio yang diproduksi pada tahun 1930an dan 1940an sekaligus mengenang bahwa memiliki radio di masa lalu memerlukan izin pemerintah. Dia juga menunjukkan salinan lisensi tersebut.
Selain itu, museum ini memamerkan barang-barang dari Perang Teluk termasuk kerang, peluru dan makanan kering tentara serta helm dari Perang Dunia I dan II.