REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW diperlakukan tidak sopan atau disakiti, namun Nabi Muhammad SAW tetap tersenyum kepada orang yang menyakitinya agar hatinya tetap baik. Rasulullah SAW tidak pernah marah karena dirinya, akan tetapi ia marah karena Allah SWT.
Sebagaimana dilansir dari Sa'atan Sa'atan (Semua Ada Saatnya) yang ditulis Syekh Mahmud Al-Mishri diterjemahkan Ustaz Abdul Somad diterbitkan Pustaka Al-Kautsar, inilah beberapa peristiwa yang menggugah yang diriwayatkan kepada kita tentang bagaimana Rasulullah SAW tidak pernah marah karena dirinya.
Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Anas bin Malik Radhiayalahu anhu berkata, "Aku berjalan bersama Rasulullah, beliau mengenakan selendang dari Najran yang tepinya kasar. Tiba-tiba datang seorang Arab Badui dari belakang Rasulullah, (orang Arab Badui itu) menarik selendang (Rasulullah) dengan keras, hingga aku melihat ada bekas tepi ujung selendang di tengkuk Rasulullah karena kuatnya tarikan orang Arab Badui itu."
"Kemudian orang Arab Badui itu berkata, 'Wahai Muhammad, perintahkanlah agar aku diberi sebagian dari harta Allah yang ada padamu.' Rasulullah menoleh kepada (orang Arab Badui itu) sambil tertawa. Kemudian Rasulullah memerintahkan agar ia (orang Arab Badui itu) diberi suatu pemberian." (HR Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim)
Demikian kisah Rasulullah SAW yang penyabar dan suka tersenyum meski diperlakukan tidak sopan atau disakiti oleh orang Arab Badui itu. Rasulullah SAW juga menganjurkan kepada seluruh kaum muslimin agar tersenyum dengan menampilkan wajah yang cerah dan mengucapkan kata-kata yang baik agar hati kaum muslimin bertaut dan menjadi erat.
Rasulullah bersabda sebagaimana yang terdapat dalam Shahih Muslim.
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهِ طَلْقٍ.
"Janganlah kamu menyepelekan perbuatan baik walaupun kecil, meskipun hanya dengan menemui saudaramu dengan wajah yang cerah." (HR Imam Muslim)
Rasulullah memberitahukan bahwa hanya sekadar senyuman di wajah ketika menemui saudara Muslim adalah sedekah. Rasulullah bersabda, "Senyumanmu ke wajah saudaramu adalah sedekah bagimu." (HR Imam At-Tirmidzi)