Selasa 30 Jan 2024 09:29 WIB

Aman Pakai Listrik Saat Petir dan Banjir, Ini Tips dari PLN

Petir dan banjir berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan akibat tersengat listrik.

Petugas memeriksa meteran listrik (ilustrasi). PT PLN memberikan tips menggunakan listrik secara aman di tengah hujan petir dan ancaman banjir.
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Petugas memeriksa meteran listrik (ilustrasi). PT PLN memberikan tips menggunakan listrik secara aman di tengah hujan petir dan ancaman banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengimbau masyarakat menggunakan listrik secara aman. Hal ini untuk mengantisipasi adanya peningkatan intensitas curah hujan disertai petir yang melanda akhir-akhir ini.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Wayan Udayana di Denpasar, Bali, mengatakan penggunaan listrik secara aman sangat penting. Utamanya, mengingat adanya peringatan dini yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di beberapa kota/kabupaten mengenai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Baca Juga

Menurut Udayana, curah hujan dengan intensitas tinggi sangat berpotensi menimbulkan banjir dan rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik. Karena itu, agar kelistrikan di sekitar masyarakat selalu dalam kondisi aman, Udayana mengajak masyarakat untuk memperhatikan instalasi listrik dalam bangunan serta berbagai alat-alat elektronik. 

“Hindari korsleting listrik akibat kondisi berbahaya, seperti kabel instalasi yang terkelupas atau terkena tetesan air dari atap yang bocor. Hal itu sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan hubungan arus pendek,” katanya.

Ia mengatakan agar pelanggan mengecek lagi secara menyeluruh posisi stop kontak, kabel rol yang dimiliki kemudian peralatan elektronik yang dekat dengan lantai untuk mengantisipasi jika terjadi banjir. “Apabila air permukaan semakin tinggi segera matikan aliran listrik melalui MCB (Mini Circuit Breaker) di kWh meter, sehingga tidak ada listrik yang mengalir di dalam rumah,” katanya. 

Dia menjelaskan jika banjir telah surut, masyarakat harus tetap berhati-hati dengan memastikan seluruh kondisi peralatan listrik yang sempat terendam dalam keadaan yang kering sebelum listrik kembali dinyalakan. Tak hanya banjir, hujan yang disertai dengan petir juga patut diwaspadai. Untuk meminimalisir potensi kebakaran alat elekronik tersambar petir, Udayana menyarankan untuk mematikan alat elektronik dan cabut kabelnya dari stop kontak ketika ada petir. 

Masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas di sekitar jaringan listrik, misalnya mendirikan bangunan, memasang baliho, bermain layang-layang, maupun melakukan pemangkasan pohon di dekat jaringan listrik PLN. "Perhatikan jarak aman sekitar 3 meter dari jaringan listrik karena hal ini sangat berbahaya dan dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan ketenagalistrikan,” ujarnya.

Udayana menyatakan pemahaman terhadap bahaya listrik di masyarakat sangat penting agar suplai listrik tetap aman dan terjaga karena menjaga kelancaran pasokan listrik tak hanya menjadi tanggung jawab PLN, tetapi membutuhkan peran serta masyarakat. “Apabila masyarakat mengetahui adanya kondisi yang membahayakan seperti melihat pohon yang dahannya mendekati jaringan listrik, mohon untuk tidak ditangani sendiri tapi segera lapor melalui aplikasi PLN Mobile,” katanya.

Udayana berharap pemahaman masyarakat semakin tinggi sehingga meningkatkan kepedulian terhadap keamanan dan keselamatan ketenagalistrikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement