REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal pesiar yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia, Icon of the Seas milik Royal Caribbean, telah melakukan pelayaran perdananya pada akhir pekan lalu. Di balik kemegahannya, para pemerhati lingkungan menyoroti bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kapal pesiar tersebut.
Aktivis lingkungan khawatir kapal bertenaga gas alam cair (LNG) itu akan mengeluarkan metana berbahaya ke atmosfer. Mereka juga berpendapat wisatawan menghasilkan emisi karbon delapan kali lebih banyak di kapal pesiar dibandingkan dengan jika berwisata di darat.
Dikutip dari laman CBC News pada Selasa (30/1/2024), Icon of the Seas, ditenagai oleh enam mesin berbahan bakar ganda, yang dapat ditenagai oleh LNG. Asosiasi Internasional Cruise Lines mengklaim LNG bisa mengurangi sulfur dan emisi gas rumah kaca.
Royal Caribbean juga mengatakan tiap kilowatt yang digunakan pada Icon of the Seas sudah diteliti untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi. Akan tetapi, itu tidak meredakan kecemasan dan tudingan para aktivis terhadap kapal pesiar yang berukuran hampir empat blok kota tersebut.
Kapal Icon of the Seas membentang hampir 365 meter dari haluan ke buritan. Pada Selasa pekan lalu, kapal diresmikan oleh Royal Caribbean bersama legenda sepak bola Lionel Messi dan rekan satu timnya di Inter Miami. Kapal berangkat dari Miami untuk perjalanan tujuh hari menjelajahi pulau di wilayah tropis.
Angkut hingga 7.600 penumpang...lanjutkan membaca>>