REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ikut mengomentari kebijakan ITB almamaternya yang menggandeng aplikasi pinjaman online (pinjol) Danacita untuk biaya kuliah mahasiswa. Ia meminta agar pinjaman tersebut tidak memberatkan para mahasiswa.
"Pertama niatnya baik karena tidak semua mahasiswa itu punya kemampuan keuangan. Harus disubsidi itu realitanya tidak semua bisa membayar," ucap dia belum lama ini kepada wartawan.
Ia mengungkapkan terdapat beberapa jalur seleksi masuk ITB seperti seleksi dari sekolah, seleksi berbasis tes dan seleksi jalur mandiri. Bagi mereka yang kesulitan membayar UKT, Ridwan Kamil menilai kampus memiliki kebijakan untuk membantu mahasiswa.
"Sistem subsidi menolongnya dalam bentuk pinjaman, saya kira kita lihat konteks kekinian saja karena orang pinjaman hari ini digital ya," kata dia.
Namun begitu, ia menekankan bahwa pinjaman yang diberikan tidak memberatkan mahasiswa. Ridwan Kamil mengungkapkan negara harus hadir memberikan pinjaman tanpa bunga.
"Yang penting jangan memberatkan, negara hadir dalam bentuk minjem gak ada bunganya saya kira itu paling bagus," kata dia.
Ia menegaskan apabila kebijakan tersebut dinilai mahasiswa memberatkan maka kampus harus bisa menyerap aspirasi itu untuk meringankan. Ridwan Kamil menyebut investasi pendidikan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya kepada generasi muda.
Sebelumnya, jagad media sosial X dihebohkan oleh postingan akun ITBfess berisi tentang kampus ITB yang menawarkan mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online (pinjol) dan berbunga. Sontak postingan tersebut direspons negatif oleh kalangan warganet.
Seperti dilihat pada postingan tersebut, terdapat foto selembaran berisi informasi tentang program cicilan kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Program itu bekerjasama dengan pihak ketiga.
Disebutkan di selembaran tersebut, pihak ketiga merupakan mitra resmi ITB. Selain itu terdapat program cicilan enam bulan hingga 12 bulan. Proses pengajuan tanpa down payment (DP) dan tanpa jaminan apapun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika