REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band Slank mengaku bahwa mereka sebenarnya masih menyayangi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab dukungannya pada Jokowi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 ditujukan kepada nilai yang dibawa mantan gubernur DKI Jakarta itu.
"Kita masih juga sayang sih, tapi (sekarang) sayangnya beda, menyayangkan," ujar ujar gitaris Slank, Mohammad Ridwan Hafiedz atau Ridho di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (29/1/2024).
Hal senada juga disampaikan personel Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim. Menurutnya, nilai dari Jokowi dari 2014 dan 2019 akan terus didukung oleh Slank, meskipun kini mereka mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Jadi selama nilainya nggak berubah ya, kita harus terus sayang. Buktinya aja, di lagunya ada masih kita omongin (nama Jokowi) sampe terakhir bertemu pun kita masih seperti biasa," ujar Bimbim.
Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa Jokowi yang awalnya mendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres). Pertemuan terakhirnya dengan Jokowi berlangsung pada Mei 2023 lalu.
Saat itu, Slank ditanyai oleh Jokowi apakah mendukung Ganjar atau tidak pada Pilpres) 2024. Waktu itu Slank belum menjawab, tetapi Jokowi membujuk mereka untuk mendeklarasikan mantan gubernur Jawa Tengah itu.
"Terakhir ketemu dengan Pak Jokowi kemarin bilang 'Gimana Slank? Ganjar ya? Ayo kita preskon' oke setuju, itu pertemuan terakhir ya, akhirnya no," ujar Bimbim.
Slank sendiri akhirnya mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud. Namun keputusan tersebut tidak diikuti oleh Jokowi, di mana saat ini putra sulungnya menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
"Gua sih nggak berubah, gua nggak pernah berubah, mungkin sebelah sana yang berubah," ujar Bimbim.