Selasa 30 Jan 2024 14:03 WIB

Menlu Retno Bahas Gaza di Pertemuan ASEAN

Penundaan dukungan keuangan terhadap UNRWA merupakan collective punishment.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada Selasa (23/1/2024) waktu setempat.
Foto: ANTARA/Yashinta Difa
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada Selasa (23/1/2024) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LUANG PRABANG -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan ia membahas situasi Gaza dalam sesi diskusi kawasan internasional di pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Luang Prabang, Laos. Retno mengatakan dalam pertemuan itu ia menyampaikan pandangan Indonesia secara sangat terbuka mengenai Gaza.

"Beberapa hal yang saya tekankan, ASEAN memiliki kesatuan sikap pada saat menyangkut isu prinsipil, hukum internasional, hukum humaniter internasional termasuk dalam menyikapi  situasi di Gaza," kata Retno dalam pernyataan yang diunggah di akun Youtube Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

"Saya sampaikan principles matter for ASEAN," katanya. Retno mengatakan di sesi itu ia menyampaikan Indonesia juga sangat prihatin melihat memburuknya situasi di Gaza. Indonesia, tambahnya, juga melihat beberapa negara dunia menganut standar ganda untuk mensikapi situasi Gaza. Namun Retno tidak menyebut nama negara yang ia rujuk.

"Indonesia menekankan, setiap manusia memiliki hak untuk dihormati yang sama, termasuk bangsa Palestina. Dan Indonesia menyampaikan kita mencermati dari dekat keputusan ICJ atas kasus yang dibawa oleh Afrika Selatan," kata Retno.

"Keputusan ICJ mencerminkan sikap tidak ada satupun negara yang berada di atas hukum," tambahnya. Ia mengatakan dalam sesi itu ia menyampaikan Indonesia menyayangkan ditangguhkannya dukungan keuangan kepada UNRWA (lembaga pengungsi PBB untuk Palestina) oleh beberapa negara donor, di saat para pengungsi Palestina sangat memerlukan bantuan.

Retno menekankan investigasi yang terbuka, transparan serta kredibel terhadap tuduhan keterlibatan beberapa pegawai UNRWA perlu dilakukan. Namun penundaan dukungan keuangan terhadap UNRWA merupakan “collective punishment" terhadap pengungsi Palestina.

Dalam pertemuan ini Retno mengatakan dalam pertemuan di Laos, para menteri luar negeri ASEAN menyepakati beberapa hal: keberlanjutan berbagai pencapaian keketuaan Indonesia tahun lalu, termasuk dukungan atas kelanjutan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) dan kelanjutan pelaksanaan ASEAN Human Rights Dialogue.

Meneruskan pengarusutamaan agenda maritim di ASEAN, untuk mendorong stabilitas dan kerja sama maritim kawasan, termasuk blue economy dan penyelenggaraan ASEAN Maritime Forum (AMF)/Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF). Meneruskan pengarusutamaan implementasi AOIP (Outlook on the Indo-Pacific) di berbagai mekanisme yang dipimpin ASEAN.

Dalam hal ini, Concept Note on AOIP-based Comprehensive Regional Architecture dari Indonesia yang disetujui untuk dibahas lebih lanjut. Dukungan terhadap rencana Trilateral Summit China, Japan, Korea Selatan.

"Dan juga keprihatinan dan seruan penghentian kekerasan dan immediate ceasefire di Gaza, mengutuk keras aksi kekerasan terhadap rakyat sipil, dukungan terhadap two-state solution dan mendesak Israel mematuhi keputusan ICJ terkait Gaza," kata Retno. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement