Selasa 30 Jan 2024 16:00 WIB

Jangan Disepelekan, Ini Keuntungan Mengucapkan Kalimat Thayyibah

Umat Islam senantiasa dianjurkan untuk mengucapkan kata-kata thayyibah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Dzikir mengucap kalimat thayyibah (ilustrasi)
Foto: Republika TV
Dzikir mengucap kalimat thayyibah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam senantiasa dianjurkan untuk mengucapkan kata-kata terpuji (thayyibah) dalam keseharian. Meski sederhana, tapi amalan ini jangan disepelekan karena keuntungannya luar biasa. 

Dalam buku Tahunan Jadi Muallaf karya Luky Nugroho disebutkan, berdzikir dan melafalkan kalimat-kalimat thayyibah merupakan tindakan sedekah. Hal ini merupakan tips dan solusi dari Rasulullah SAW bagi hamba-hamba-Nya yang memiliki kondisi finansial terbatas. 

Baca Juga

Sehingga, ruang lingkup sedekah tidaklah sempit. Apalagi, sedekah menghadirkan pahala yang luar biasa. Apa saja? 

Pahala sedekah itu bertingkat-tingkat. Imam Jalaluddin al-Suyuthi, seperti dikutip Syaikh Nawawi Banten dalam Nashaihul Ibad, menuliskan ada lima tingkat pahala sedekah. Pahala tingkat pertama adalah sedekah yang akan diganti dengan 10 kebaikan. Inilah sedekah yang diberikan untuk orang yang sehat secara fisik.

Maka dari itu, bersedekah dalam Islam sangatlah mudah. Setiap golongan, baik kaya maupun miskin diperintahkan untuk melakukan sedekah untuk kemaslahatan. Jika tidak memiliki kemampuan untuk bersedekah harta, maka Islam memberikan alternatif yang luas untuk melaksanakan sedekah. 

Zakat, infak, sedekah merupakan ajaran agama untuk melaksanakan berbagai maksud. Namun ternyata sedekah tak selamanya harus dalam bentuk materi, Islam mengajarkan beberapa bentuk sedekah yang sangat mudah dilakukan bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan harta. 

Dalam sebuah hadirs tentang sedekah di luar materi, Rasulullah SAW bersabda, "Tabasummuka fi wajhi akhika shadaqatun. Wa amruka bil-makrufi, wa nahyuka anil-munkari shadaqatun, wa irsyaduka ar-rajula fi ardhu ad-dhalali laka shadaqatun, wa imathotukal-adza wasyauka wal-azhma ani-thariqi laka shadaqatun, wa ifraguka min dalwika fi dalwi akhika laka shadaqatun."

Yang artinya, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. Kamu menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Kamu menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat jalan adalah sedekah bagimu, kamu menyingkirkan gangguan dari duri dan tulang jalan adalah sedekah bagimu. Kamu menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah bagimu."

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement