REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan momen makan bakso Presiden Joko Widodo dengan Capres Prabowo Subianto, menyiratkan pesan bahwa Jokowi total mendukung kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Pada momen Pilpres ini menurut Arifki tidak kali ini saja Jokowi makan berdua dengan Prabowo. Sebelumnya, juga pernah di Jakarta dua pekan lalu dalam konteks Presiden Jokowi menemui Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Dan kemarin, makan bakso Jokowi dan Prabowo dilakukan di Magelang, Jawa Tengah, yang notabene juga di daerah basis suara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Secara psikologis, Prabowo dan Jokowi makan bakso bareng itu semakin mengukuhkan dukungan presiden terhadap Prabowo-Gibran. Ini juga dapat dimaknai pesan ancaman bagi Ganjar-Mahfud," kata Arifki, Selasa (30/1/2024).
Arifki menilai bahwa Jokowi dan Prabowo makan bakso bagi sebagian orang mungkin makan bakso biasa karena habis acara pergi makan. Apalagi bakso, tentu menjadi pilihan saat musim hujan ini. Namun, ada juga ini membaca simbol dukungan Jokowi makin kuat kepada Prabowo.
"Makan bakso bareng itu biasa saja dalam keseharian masyarakat Indonesia. Tetapi, masalahnya ini yang makan bakso Prabowo dan Jokowi. Pesan simboliknya tentu sangat kuat, apalagi pada momentum Pilpres," ujar Arifki.
Arifki menjelaskan di era media sosial ini, politik simbolik makin menarik karena semakin mudah diperbincangkan di media dari pada pernyataan verbal. Apalagi simbol yang dipertontonkan itu biasa tapi pesan yang disampaikan sangat tegas.
"Pertemuan simbolik bakal memunculkan banyak tafsir oleh publik. Semakin banyak terjemahannya, maka bakal terus menjadi perbincangan. Menjadi pusat perbincangan, tentu bakal menguntungkan Prabowo pada saat momentum Pilpres ini," kata dia menambahkan.