REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, pembicaraan tentang potensi gencatan senjata di Jalur Gaza yang dihadiri perwakilan Israel, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) di Paris, Prancis, berlangsung positif. Dia menyebut, kerangka yang mengarah pada gencatan senjata permanen di Gaza sudah disusun.
“Para pihak berharap untuk menyampaikan proposal ini kepada Hamas dan membawa mereka ke tempat di mana mereka terlibat secara positif serta konstruktif dalam proses,” kata Sheikh Mohammed, Senin (29/1/2024), dikutip laman Hurriyet Daily News.
Sheikh Mohammed menjelaskan, dalam kerangka yang sudah disusun, tercakup gencatan senjata dan pembebasan para sandera yang terdiri perempuan serta anak-anak. Hal itu kemudian diikuti dengan masuknya konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sheikh Mohammed optimistis, kerangka tersebut akan mengarah pada gencatan senjata permanen.
Sementara itu, seorang pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan pihaknya menginginkan gencatan senjata lengkap dan komprehensif, bukan gencatan senjata sementara. Dia menyebut, ketika gencatan senjata permanen diberlakukan, detail selanjutnya, termasuk terkait pembebasan sandera, dapat didiskusikan.