Selasa 30 Jan 2024 16:39 WIB

Pantai Gading Lupakan Performa Buruk di Penyisihan Grup, Incar Juara Piala Afrika

Pantai Gading menyingkirkan juara bertahan Senegal di 16 besar Piala Afrika.

Para pemain Pantai Gading merayakan keberhasilan lolos ke perempat final Piala Afrika 2024 setelah mengalahkan juara bertahan Senegal lewat adu penalti.
Foto: AP/THEMBA HADEBE
Para pemain Pantai Gading merayakan keberhasilan lolos ke perempat final Piala Afrika 2024 setelah mengalahkan juara bertahan Senegal lewat adu penalti.

REPUBLIKA.CO.ID, YAMOUSSOUKRO -- Pantai Gading telah melupakan rasa malu karena kalah dari tim kecil Guinea Khatulistiwa pada babak penyisihan grup Piala Afrika. Mereka mengincar trofi setelah menyingkirkan juara bertahan Senegal 5-4 (1-1) pada babak 16 besar, Selasa (30/2/2024) dini hari WIB.

Kekalahan 0-4 tuan rumah dari Guinea Khatulistiwa pada pertandingan terakhir grup membuat mereka harus menunggu selama tiga hari sebelum dipastikan lolos ke babak gugur sebagai tim terakhir dari empat tim peringkat ketiga terbaik.

Baca Juga

Selama penantian yang menyakitkan itu, federasi Pantai Gading memecat pelatih berusia 70 tahun, Jean-Louis Gasset, dan menunjuk asistennya, Emerse Fae, sebagai pelatih.

"Hari-hari terakhir sangat sulit bagi kami," kata striker Sebastian Haller, yang cedera pergelangan kakinya membuatnya tidak bisa bermain sampai dia masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua kontra Senegal.

Pantai Gading bangkit setelah kebobolan pada menit keempat untuk menahan imbang Senegal 1-1 sebelum menang dalam adu penalti.

"Kami telah membuka pintu dan memberi diri kami kesempatan," kata penyerang Borussia Dortmund itu. "Kami bisa melupakan apa yang terjadi di babak penyisihan grup."

Gelandang Seko Fofana mengatakan sulit untuk melihat reaksi yang terjadi setelah kekalahan mereka dari Guinea Khatulistiwa.

"Sulit untuk melihat orang-orang menangis setelah kekalahan itu, tetapi kami telah menebusnya sekarang dan kami semua sangat senang," tambahnya.

"Kami memiliki strategi yang tepat dan perubahan datang pada waktu yang tepat. Pelatih baru bekerja dengan sangat baik," kata dia tentang Fae, yang tidak memiliki pengalaman sebagai pelatih senior.

Fae telah menarik keluar gelandang berpengaruh Franck Kessie, tapi memasukkannya sebagai salah satu dari beberapa pergantian pemain penting dalam 20 menit terakhir yang membuat Pantai Gading kembali ke dalam permainan dan memaksakan gol penyeimbang pada menit ke-86.

"Sulit baginya untuk mengambil alih dan dia tidak bisa mengubah banyak hal dalam beberapa hari," kata Fofana.

Namun ada juga pujian untuk kinerja Gasset. "Sungguh memalukan apa yang terjadi padanya dan kami semua bertanggung jawab," tambah Haller. "Sekarang kami harus tetap rendah hati. Tidak ada lawan yang mudah di turnamen ini, dan kami masih jauh dari meraih apa pun."

Pantai Gading akan menanti pemenang Burkina Faso vs Mali di perempat final pada akhir pekan.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement