REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Ruang Angkasa James Webb (JWST) telah merilis serangkaian gambar terbaru yang berhasil memukau banyak orang. Gambar-gambar terbaru dari JWST ini memperlihatkan 19 galaksi spiral yang berlokasi relatif dekat dengan Bima Sakti.
Gambar-gambar terbaru dari JWST ini dirilis untuk publik pada Senin (29/1/2024) oleh tim ilmuwan dari proyek Physics at High Angular Resolution in Nearby Galaxies (PHANGS). Proyek tersebut mengoperasikan beberapa observatorium astronomi besar.
Salah satu dari 19 galaksi spiral yang tertangkap oleh JWST adalah NGC5068. Dari kesembilan belas galaksi spiral dalam gambar JWST, NGC5068 memiliki jarak yang paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar 15 juta tahun cahaya.
Sedangkan galaksi terjauh dari kesembilan belas galaksi spiral tersebut adalah NGC1365. Galaksi ini berjarak sekitar 60 juta tahun cahaya dari bumi.
Sebagai gambaran, satu tahun cahaya menggambarkan jarak yang bisa ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun. Artinya, satu tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun km.
Gambar-gambar ini berasal dari Near-Infrared Camera (NIRCam) dan Mid-Infrared Instrument (MIRI) pada JWST. Gambar-gambar ini Data dari gambar-gambar tersebut lalu diproses oleh tim peneliti dari proyek PHANGS.
Menurut tim peneliti, gambar-gambar galaksi spiral yang didapatkan oleh JWST ini dapat memberikan petunjuk baru mengenai proses pembentukan bintang. Selain itu, gambar-gambar tersebut juga bisa memberikan petunjuk mengenai struktur dan evolusi galaksi.
"Data-data ini penting karena memberikan kami pandangan baru mengenai pembentukan bintang pada fase paling awal," terang astronom dari University of Oxford, Thomas Williams, yang memimpin pemrosesan data dari JWST, seperti dilansir Reuters pada Selasa (30/1/24).
Galaksi spiral merupakan salah satu jenis galaksi yang paling umum. Seperti namanya, galaksi spiral memiliki bentuk yang menyerupai kincir berputar raksasa. Galaksi bima sakti yang merupakan rumah bagi bumi adalah salah satu contoh dari galaksi spiral.
Menurut Williams, bintang-bintang di ruang angkasa lahir di dalam awan-awan berdebu yang memblok cahaya sepenuhnya pada panjang gelombang yang bisa terlihat. Oleh karena itu, Teleskop Ruang Angkasa Hubble tidak mampu menangkap fenomena sehingga ada banyak hal yang tak diketahui oleh para ilmuwan mengenai fase pembentukan bintang saat berada di dalam awan berdebu.
Awan-awan berdebu itu tampak....