Selasa 30 Jan 2024 17:41 WIB

Sultan Sebut Beras Bantuan untuk DIY Tahan Laju Kenaikan Harga

Program peningkatan kesejahteraan seperti bantuan pangan harus dilanjutkan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). Saat Sapa Aruh yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sri Sultan HB X berpesan kepada 7 ribu lurah dan pamong desa bahwa mari bersama berikhtiar Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi demi menjaga Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang.  Sultan berpesan juga agar mewaspadai persaingan antarkontestan Pemilu yang dapat mempertajam polarisasi di masyarakat. Lurah dan pamong juga harus bersikap netral serta mengedepan kondusifitas untuk menjaga masyarakat yang berbeda pilihan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). Saat Sapa Aruh yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sri Sultan HB X berpesan kepada 7 ribu lurah dan pamong desa bahwa mari bersama berikhtiar Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi demi menjaga Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang. Sultan berpesan juga agar mewaspadai persaingan antarkontestan Pemilu yang dapat mempertajam polarisasi di masyarakat. Lurah dan pamong juga harus bersikap netral serta mengedepan kondusifitas untuk menjaga masyarakat yang berbeda pilihan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat DIY oleh Perum Bulog. Menurutnya, penyaluran beras tersebut berdampak signifikan.

Terutama dalam menahan laju kenaikan harga bahan pokok di tingkat konsumen. Hal tersebut disampaikan Sultan dalam penyaluran beras Bantuan Pangan yang termasuk ke dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul pada 29-30 Januari 2024.

Sultan pun mendukung adanya program tersebut. Bahkan, ia menekankan bahwa program peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti Bantuan Pangan ini perlu dilanjutkan, mengingat banyaknya manfaat yang diterima masyarakat.

"Saya rasa program Bantuan Pangan ini sangat penting kehadirannya bagi masyarakat. Selain karena banyaknya masyarakat yang terbantu oleh program ini, program ini juga saya kira dapat memberikan dampak yang signifikan untuk menahan laju kenaikan harga beras," kata Sultan di Bantul, Selasa (30/1/2024).

Jokowi juga menyampaikan bahwa keberhasilan program pemerintah yang berbasis pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti beras Bantuan Pangan ini sudah semestinya menjadi perhatian khusus seluruh pihak yang terkait.

Ditegaskan Jokowi bahwa Bantuan Pangan ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis pangan yang saat ini tengah melanda dunia, tidak hanya di Indonesia.

“Saat ini di semua negara tengah dilanda oleh krisis pangan, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia. Oleh sebab itu, rakyat kita bantu dengan penyaluran beras Bantuan Pangan kepada 22 juta KPM. Dan ini sudah kita anggarkan agar dapat dilaksanakan sampai dengan bulan Juni nanti," kata Jokowi.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa beras Bantuan Pangan yang disalurkan oleh Bulog ke masyarakat merupakan langkah yang efektif dalam melakukan stabilisasi harga pangan.

Menurutnya, program penyaluran beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mampu menahan gejolak harga ke tingkat yang lebih tinggi.

“Saya tadi malam melakukan meeting dengan penggilingan padi yang ada di Yogyakarta, mereka menyampaikan saat ini harga gabah sedang tinggi yakni di atas Rp 8.000 per kilogram. Sehingga kalau untuk jadi beras, apabila tidak ada program beras CBP dan beras SPHP ini, harganya bakal melonjak di angka Rp 18 ribu sampai dengan Rp20 ribu per kilogramnya. Jadi bisa kita lihat betapa program-program pemerintah ini terbilang cukup baik dalam menahan gejolak harga pangan yang ada saat ini," kata Arief.

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska Harahap juga menuturkan, program beras Bantuan Pangan ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan.

Dengan adanya penyaluran beras Bantuan Pangan ini, diharapkan masyarakat penerima bantuan memiliki pos anggaran untuk membelanjakan keperluan rumah tangga lainnya.

"Sebagaimana yang kami maksudkan sejak awal, program Bantuan Pangan ini terbukti memiliki kontribusi yang cukup luas manfaatnya bagi rumah tangga masyarakat," kata Sonya.

Salah satu warga yang menerima bantuan, Yantini (56 tahun) yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual gorengan mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu setiap kali menerima beras Bantuan Pangan ini. Lebih jauh lagi, dirinya memiliki harapan agar program beras Bantuan Pangan ini terus berlangsung mengingat program ini membantu keluarganya untuk meringankan beban pengeluaran pokok setiap bulannya.

"Alhamdulillah saya mendapatkan beras Bantuan Pangan beberapa bulan ini, saya sekeluarga terbantu sekali dengan adanya program ini. Uang yang tadinya buat beli beras bisa saya gunakan untuk modal saya berjualan gorengan. Semoga kedepannya bantuan seperti ini masih tetap ada ya," kata Yantini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement