Warga menukarkan sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Beberapa sampah yang bisa ditukarkan di waste station yakni sampah yang tidak menghasilkan bau dan kering seperti plastik, kardus, kertas, logam, kaca, elektronik bekas hingga minyak jelantah. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga melakukan transaksi melalui aplikasi rekosistem saat menukarkan sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta. Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan menjadi point tambahan saldo pada dompet digital. Beberapa sampah yang bisa ditukarkan yakni sampah yang tidak menghasilkan bau dan kering seperti plastik, kardus, kertas, logam, kaca, elektronik bekas hingga minyak jelantah. Keberadaan ekosistem diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk melakukan kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik agar dapat di daur ulang dan tidak dibuang di TPA atau sungai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga menukarkan sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pekerja menimbang sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga menunjukan aplikasi rekosistem saat menukarkan sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Sampah yang ditukarkan di waste station dapat ditukarkan menjadi point tambahan saldo pada dompet digital. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga menukarkan sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pekerja beraktivitas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta. Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan menjadi point tambahan saldo pada dompet digital. Beberapa sampah yang bisa ditukarkan yakni sampah yang tidak menghasilkan bau dan kering seperti plastik, kardus, kertas, logam, kaca, elektronik bekas hingga minyak jelantah. Keberadaan ekosistem diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk melakukan kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik agar dapat di daur ulang dan tidak dibuang di TPA atau sungai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pekerja menimbang sampah kertas di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta. Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan menjadi point tambahan saldo pada dompet digital. Beberapa sampah yang bisa ditukarkan yakni sampah yang tidak menghasilkan bau dan kering seperti plastik, kardus, kertas, logam, kaca, elektronik bekas hingga minyak jelantah. Keberadaan ekosistem diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk melakukan kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik agar dapat di daur ulang dan tidak dibuang di TPA atau sungai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas menerima sampah kertas dari warga di Waste Station Blok M, Jakarta, Rabu (30/1/2024). Waste Station merupakan stasiun daur ulang Rekosistem yang didirikan di beberapa titik di Jakarta dalam rangka mengurangi hingga 30 persen sampah di Jakarta.
Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan menjadi point tambahan saldo pada dompet digital. Beberapa sampah yang bisa ditukarkan yakni sampah yang tidak menghasilkan bau dan kering seperti plastik, kardus, kertas, logam, kaca, elektronik bekas hingga minyak jelantah.
Keberadaan Rekosistem diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk melakukan kebiasaan memilah sampah organik dan anorganik agar dapat di daur ulang dan tidak dibuang di TPA atau sungai.
sumber : Republika
Advertisement