REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Kepala Persebaya Surabaya Paul Munster mengapresiasi anak asuhnya yang sudah bekerja keras hingga akhir meskipun hanya dapat meraih hasil imbang 1-1 saat melawan PSIS Semarang pada laga tunda BRI Liga 1.
"Sangat kecewa, bagaimana kami kebobolan di awal. Namun saya apresiasi mental para pemain yang terus berjuang, dan kami mencetak gol yang baik dalam transisi dengan situasi bertahan untuk menyerang," kata dia saat konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa (30/1/2024) petang.
Menurut pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro tersebut, banyak peluang yang bisa menjadi gol. Sayangnya, tak bisa dimaksimalkan.
Di mata Munster, timnya bermain sangat ganas di sepertiga akhir. Meskipun ia tak menampik PSIS juga punya peluang.
"Mereka tidak senang dengan para pemain kami yang menyerang, karena mereka tidak mendapatkan peluang lagi," katanya.
Oleh karena itu, dirinya menganggap hasil dari pertandingan ini sangat imbang mengingat klub yang berjuluk pasukan Mahesa Jenar tersebut berada di peringkat atas klasemen sementara BRI Liga 1.
"Penting juga kami tidak kehilangan poin dalam pertandingan ini, mengingat PSIS merupakan tim yang baik. Mereka keempat di liga, jadi mereka memiliki banyak pemain bagus, terutama pemain penyerang," tuturnya.
Saat ini, ia akan fokus melatih anak asuhnya untuk menghadapi laga berikutnya melawan Bhayangkara FC pada 4 Februari 2024.
"Saya percaya bahwa kami seharusnya mencetak gol lebih dari mereka. Saat ini kami akan fokus menghadapi laga selanjutnya yang tidak memiliki banyak waktu lagi," kata pelatih asal Irlandia Utara tersebut.
Sementara itu, pemain Persebaya Andre Oktaviansyah mengatakan semua pemain belum puas atas gol yang telah diraih karena tidak bisa memenangkan pertandingan melawan PSIS.
"Seharusnya kami memiliki banyak peluang dari PSIS Semarang, mungkin akan kami jadikan evaluasi untuk ke depannya," kata dia.