REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri memuji toleransi kehidupan berdampingan antaragama di Republik Indonesia.
"Indonesia merupakan negara yang sangat terkenal dengan kehidupan berdampingan antaragama. Menyadari pentingnya dialog antaragama dan agama yang berbeda untuk meningkatkan saling pengertian, keharmonisan dan kerja sama antara manusia," kata Dubes Al Dhaheri di Kedutaan Besar UEA di Jakarta pada SELASA (30/1/2024).
Dubes menyampaikan itu sehubungan dengan National Day for Human Fraternity atau Hari Internasional Persaudaraan Manusia yang diperingati setiap tahunnya pada 4 FEBRUARI.
Hari Internasional Persaudaraan Manusia yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 4 Februari 2019, diinisiasi oleh empat negara yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan juga Arab SAUDI.
Penetapan ini berdasarkan pada penandatanganan dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia yang dilakukan Imam Besar Al Azhar Dr Ahmed Al Tayeb dan Pemimpin Pendeta Gereja Katolik Paus Fransiskus pada 4 Februari 2019 di Ibu Kota Uni Emirat Arab, Abu DHABI.
Presiden UEA pada saat itu Syekh Zayed mendukung penuh penandatangan dokumen bersejarah itu.
Menurut Dubes Al Dhaheri, Uni Emirat Arab dan Indonesia memiliki kesamaan dalam hal toleransi, keberagaman agama, budaya dan juga ras.
Baca juga: Ingin Segala Urusan Dipermudah Allah SWT? Baca Doa dari Alquran Berikut Ini
"Hal baik dan yang kita banggakan di Uni Emirat Arab adalah kita sebagai Uni Emirat Arab dan Republik Indonesia mempunyai sikap yang sama mengenai toleransi dan keberagaman agama, budaya dan ras," katanya.
Lebih lanjut, dubes mengatakan bahwa peringatan Hari Internasional Persaudaraan Manusia merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kerukunan antar umat manusia tanpa memandang agamanya.